Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia meramaikan Pekan Riset Sawit Indonesia (PERISAI) di Nusa Dua Bali, Kamis (3/10/2024). Mereka beradu gagasan untuk keberlanjutan industri kelapa sawit nasional.
Para civitas akademika itu merupakan peserta lomba riset sawit tingkat mahasiswa. Mereka berasal dari 28 universitas ternama. Kompetisi yang digelar setiap tahun ini didanai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Peserta lomba berasal dari Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Padjadjaran, Universitas Sebelas Maret, Universitas Brawijaya, Universitas Sumatera Utara, Universitas Bangka Belitung.
Lalu Universitas Jember, Universitas Negeri Semarang, Universitas Mulawarman, Universitas Riau, Universitas Sriwijaya, Universitas Muhammadiyah Riau, Universitas Jambi.
Kemudian Universitas Lampung, Universitas Tanjungpura, Universitas Palangka Raya, Universitas Hasanuddin, Universitas Lambung Mangkurat, Politeknik Negeri Lampung, Politeknik Energi dan Mineral Akamiga, Institut Teknologi Sawit Indonesia
Baca Juga: Dukung Iklim Riset Kelapa Sawit, BPDPKS Gelar Perisai Ke-8 di Bali
Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha, Universitas Tadulako, Universitas Halu Oleo, Universitas HKBP Nommensen Medan dan Universitas Metamedia.
"Program penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit dari aspek hulu hingga hilir yang dikembangkan merupakan salah satu diantara upaya untuk melakukan penguatan, pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri kelapa sawit nasional yang saling bersinergi di sektor hulu dan hilir agar terwujud perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan," kata Direktur BPDPKS Eddy Abdurrachman.
Dia menerangkan, BPDPKS melakukan tugas pendanaan penelitian dan pengembangan kelapa sawit dengan memperhatikan aspek-aspek: peningkatan produktivitas/efisiensi, peningkatan aspek sustainability, mendorong penciptaan produk/pasar baru, dan peningkatan kesejahteraan petani.
Pendanaan program penelitian dan pengembangan diberikan kepada peneliti-peneliti yang tergabung dalam lembaga penelitian dan pengembangan dan bagi peneliti muda (mahasiswa) dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
"Setiap dua tahun BPDPKS menyelenggarakan lomba riset sawit tingkat mahasiswa dalam rangka meningkatkan minat dan kompetensi mahasiswa; serta untuk menyiapkan generasi peneliti sawit selanjutnya," imbuh Eddy.
Baca Juga: PERISAI 2024: Lewat Riset, Industri Kelapa Sawit Didorong Gunakan Teknologi Inovatif
Dia melanjutkan, lomba lomba riset sawit tingkat mahasiswa digelar tahun lalu dengan mendanai 40 penelitian setelah melewati proses seleksi oleh tim penilai. Hasil penelitian dirangkum dalam Buku Hasil Ringkasan Lomba Riset Sawit tingkat Mahasiswa 2023/2024.
Buku ini berisikan ringkasan hasil/output/ produk penelitian yang telah dicapai, manfaat penelitian, dan publikasi dengan harapan dapat dikembangkan menjadi penelitian yang lebih besar dan akan menjadi jembatan informasi bagi para stakeholder sawit (industri, pemerintah, petani dan masyarakat) untuk dapat bekerja sama dengan peneliti dalam komersialisasi hasil riset.
"Tentu apa yang telah kita lakukan sampai hari ini masih jauh dari kata cukup memperkaya isi buku ini untuk sektor sawit yang sangat besar dan strategis. Berbagai upaya harus terus dilakukan oleh semua pihak yang terkait dalam mendukung penelitian dan pengembangan guna mewujudkan industri kelapa sawit yang berkelanjutan," ujar Eddy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement