Bergerak Cepat, Astra Siap Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik untuk Masyarakat
Astra International menampakkan keseriusannya dalam menggelorakan kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di Indonesia. Hal ini terungkap pada Japan Mobility Show (JMS) 2023, di The Big Sight, Tokyo, Jepang, Rabu (25/10).
Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro mengatakan, pihaknya mendukung penuh digelorakannya ekosistem kendaraan listrik oleh pemerintahan dari Indonesia.
Baca Juga: Buktikan Komitmen, Astra Kembali Jawab Tantangan Industri Otomotif di JMS 2023
“Saat kita bicara kendaraan listrik, kita harus bicara soal industrial policy. Tentunya Astra selalu mendukung kebijakan yang bisa bermanfaat untuk negara,” ungkapnya pada Rabu (25/10).
Djony menyebutkan, melalui sinergi dengan partner, pihaknya telah membuat sejumlah produk-produk untuk kendaraan listrik yang tengah menjadi tren dalam jalanan tanah air. Salah satu yang paling mudah ditemui adalah charging station dan charging unit untuk kendaraan listrik.
“Astra cukup agresif dalam membangun charging station dan charging unit. Bahkan charging unit-nya hari ini sudah digunakan oleh Toyota. Realibilitinya sendiri sangat oke,” ujarnya.
Djony menegaskan, pihaknya mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan masa depan sesuai dengan kehendak masyarakat dari Indonesia. Pihaknya akan terus memberikan solusi bagi setiap isu mobilitas yang ada di Indonesia.
“Kita berprinsip untuk bergerak cepat dalam kendaraan listrik, namun kita juga sadar bahwa adopsi suatu teknologi mobil tidak homogen. Artinya kita memberikan pilihan kepada masyarakat,” tegasnya.
Adapun penggunaan kendaraan listrik dalam tanah air memang tengah mengalami tren kenaikan namun belum begitu maksimal. Direktur Operasional dan Sekretaris Perusahaan BRI Finance, Willy Halim Sugiardi menyampaikan produsen kendaraan listrik mungkin menghadapi beberapa kendala dalam menjual kendaraan listrik.
“Ini dikarenakan keterbatasan pilihan tipe kendaraan, harga yang relatif mahal, keterbatasan dalam pengukuran risiko dan harga jual yang belum terbentuk secara komprehensif,” ujarnya.
Baca Juga: Rangga Concept, Kreasi Indonesia untuk Dunia
Selain itu, belum adanya ekosistem yang kuat mulai dari komunitas, market hingga infrastruktur yang memadai juga menjadi faktor yang membuat pertumbuhan tren kendaraan listrik tak berjalan secara maksimal.
Penulis: Aldi Ginastiar
Laporan: Muhamad Ihsan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement