Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen Pendidikan di wilayah DKI Jakarta, Banten dan sekitarnya pada Kamis (26/10/2023).
Internet telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari untuk mencari informasi, jejaring pertemanan, belajar, bekerja, berbelanja, hingga transaksi keuangan.
Namun dalam setiap kemudahannya, terdapat pula ancaman keamanan digital yang memerlukan pengetahuan lebih lanjut untuk melindungi perangkat dan akun dari peretasan.
Baca Juga: Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan Syariah, Teknologi Transversal untuk Menuju Indonesia Emas 2045
Survei terbaru We Are Social dan HootSuit mengungkapkan bahwa pengguna internet di Indonesia bertambah setiap tahunnya dan kini mencapai 215 juta atau hampir 80 persen dari total penduduk Indonesia.
Menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2019 dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian memiliki skor paling rendah meskipun telah mengalami kenaikan dari sebelumnya.
UI/UX Designer, Aldiyar, mengatakan dari aspek keamanan digital, setiap pengguna perlu mempelajari bagaimana mengamankan perangat digitalnya dari virus yang berusaha merusak data.
"Biasanya tujuannya menggangu aktivitas digital kita, misalnya dengan memberikan beban kinerja pada perangkat. Jadi kalau perangkat kita terasa lemot, lambat nah itu sudah terjangkit malware jenis worm," ungkap Aldiyar saat menjadi nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen pendidikan di DKI Jakarta, Banten dan Sekitarnya, Kamis (26/10/2023).
Sementara trojan horse biasanya merusak sistem tanpa ketahuan, penyebabnya kemungkinan dari aktivitas digital saat mengklik sembarang tautan maupun instal sembarang software biasanya bajakan. Jika terkena trojan horse, penyusup akan mengontrol aktivitas perangkat secara diam-diam.
Untuk mencegah berbagai jenis malware atau virus, maka pengguna harus menghindari link mencurigakan maupun software bajakan dan flashdisk yang sudah terinfeksi virus. Pengguna juga disarankan untuk memakai anti-virus diperangkat baik ponsel maupun laptop agar segala data di dalamnya aman tidak diretas penyusup.
Sementara ancaman keamanan digital juga bisa terjadi melalui peretasan akun media sosial atau email. Biasanya platform pembuatnya sudah memberikan fitur-fitur keamanan salah satunya dengan membuat unggahan hanya bersifat privat, maupun membatasi kotak masuk hingga penggunaan 2 faktor autentifikasi agar mencegah akun disusupi.
Dengan ancaman keamanan digital, setiap pengguna media digital tidak cukup hanya cukup mampu mengoperasikan berbagai perangkat TIK dalam kehidupan sehari-hari, namun harus bisa mengoptimalkan penggunaannya bagi diri sendiri dan orang lain.
Baca Juga: Wujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kemenkominfo Buka Literasi Digital untuk Keluarga Besar TNI
Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi antara lain Founder Zeotech, Muhammad Arifin dan UI/UX Designer, Aldiyar, serta dari RTIK, Hani Purnawanti.
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement