Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konsumsi Protein Per Kapita Meningkat, TRGU Genjot Bisnis Bahan Pakan Ternak untuk Antisipasi Permintaan

Konsumsi Protein Per Kapita Meningkat, TRGU Genjot Bisnis Bahan Pakan Ternak untuk Antisipasi Permintaan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU), produsen tepung olahan gandum Indonesia, menggenjot bisnis bahan pakan ternak untuk menangkap peluang dari membesarnya pasar seiring berlanjutnya peningkatan konsumsi protein per kapita Indonesia.

Pada tahun 2021, konsumsi protein rumah tangga per kapita Indonesia untuk kelompok daging telah mencapai 4,38 gram atau meningkat 8,15% dibanding tahun sebelumnya. Bisnis bahan pakan ternak dari Cerestar Indonesia sendiri terus menunjukkan pertumbuhan--pada Semester 1 tahun ini berkontribusi sebesar 30% ke total pendapatan. Hal tersebut mencatatkan peningkatan signifikan dibandingkan kontribusi terhadap pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 11%.

Cerestar Indonesia memulai bisnis bahan pakan ternak dari terigunya dengan merek Starfish dan Manta. Cerestar Indonesia memulainya dengan kapasitas produksi bahan pakan ternak sebesar 51.000 ton per tahun. Sampai saat ini, Cerestar Indonesia telah merambah ke produk bahan pakan ternak lain, seperti DDGS (Distillers Dried Grains with Soluble) dan Soybean Meal (SBM).

Baca Juga: Pendapatan Melambung Luar Biasa, Laba Mitra Investindo Meroket 325,44% pada Q3-2023!

“Kita akan berusaha untuk memanfaatkan peluang yang muncul dari turunnya harga gandum dunia serta peningkatan konsumsi protein per kapita ini untuk mendongkrak kinerja Perseroan. Dengan melakukan diversifikasi asal impor, kita bisa mendapatkan harga beli yang paling rendah. Adapun, peningkatan konsumsi protein per kapita kita yakini akan mempercepat pertumbuhan industri peternakan sehingga mendorong peningkatan permintaan bahan pakan ternak yang kita produksi,” kata Direktur Utama Cerestar Indonesia, Indra Irawan.

Harga gandum di pasar internasional telah menyentuh level terendah dalam hampir satu bulan terkhir karena melimpahnya pasokan dari Rusia dan kurangnya permintaan terhadap gandum Amerika Serikat. Hasil panen yang baik di tahun ini telah membuat pasokan untuk ekspor gandum Rusia sangat besar. Oleh karenanya, Rusia diperkirakan akan mendominasi pasar dunia hingga tahun 2024.

Baca Juga: Pendapatan Berkurang, Taxi Express Terpaksa Telan Kerugian Rp14,89 Miliar

Tren penurunan harga gandum dunia ini akan mengurangi biaya bahan baku, sehingga Cerestar Indonesia dapat memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam menentukan strategi penetapan harga. Di sisi lain, Cerestar Indonesia melakukan diversifikasi untuk sourcing gandumnya dari beberapa negara seperti Australia, Brazil, Argentina, Amerika Serikat dan lainnya, sehingga Cerestar Indonesia mampu menjaga stok persediannya dengan baik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: