Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kejar Diversifikasi, Cerestar Indonesia Terus Kembangkan Bisnis Bahan Baku Pakan Ternak

Kejar Diversifikasi, Cerestar Indonesia Terus Kembangkan Bisnis Bahan Baku Pakan Ternak Kredit Foto: PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU)
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU), produsen tepung olahan gandum, terus mengembangkan usaha di bidang produk bahan pakan ternak sambil memperbesar bisnis tepung terigu. Langkah ini merupakan bagian dari strategi yang dipilih untuk membuat perusahaan tetap tangguh saat harus menghadapi berbagai gejolak di pasar.

Adapun segmen bahan pakan ternak menjadi pilihan diversifikasi usaha yang menarik bagi perusahaan karena pasarnya jauh lebih besar dari tepung terigu. Segmen usaha bahan pakan ternak milik Cerestar Indonesia yang baru dimulai di bulan November 2022 ini telah mampu berkontribusi sebesar 30% dari total pendapatan perusahaan.

“Di tengah kondisi yang menantang, kami melihat potensi permintaan yang sangat besar ke depannya baik untuk bisnis tepung terigu maupun produk bahan pakan ternak baru kami. Perjalanan Cerestar Indonesia dalam diversifikasi strategis di bisnis bahan pakan ternak baru saja dimulai dan kami optimistis dapat merebut pasar dengan dukungan infrastruktur dan pengalaman kami,” kata Direktur Utama Cerestar Indonesia, Indra Irawan.

Baca Juga: Minat Pasar terhadap Tepung Terigu sedang Meninggi, Bagaimana Cerestar Indonesia Mengatur Strategi?

Tepung terigu yang saat ini merupakan bisnis utama perusahaan masih berpotensi besar untuk bertumbuh lebih jauh ke depannya. Besarnya potensi tersebut dapat dilihat dari konsumsi tepung terigu per kapita di Indonesia yang masih sangatlah rendah jika dibandingkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara.

Pada semester pertama tahun 2023, Cerestar Indonesia berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp2,4 triliun atau setara dengan peningkatan sebesar 53% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Kendati demikian, laba kotor perusahaan tercatat menyusut 21% menjadi Rp107,5 miliar karena beban pokok pendapatan meningkat 60% lebih tinggi ke angka Rp2,3 trilun. 

Baca Juga: WIR Asia Sukses Tingkatkan Laba Hingga 33,3% pada Semester Pertama 2023

Laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk pada periode ini tercatat sebesar Rp6,5 miliar, turun 67%. Adapun penurunan ini terutama diakibatkan oleh working days yang lebih pendek selama kuartal kedua 2023, sehingga kurang maksimal untuk meningkatkan produktivitas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: