Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan Berkurang, Taxi Express Terpaksa Telan Kerugian Rp14,89 Miliar

Pendapatan Berkurang, Taxi Express Terpaksa Telan Kerugian Rp14,89 Miliar Kredit Foto: Expressgroup.co.id
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) baru saja merilis laporan keuangan perusahaan untuk periode semester pertama tahun 2023. Berdasarkan rilisan tersebut, dikabarkan bahwa perusahaan transportasi itu harus menanggung kerugian sebesar Rp14,89 miliar. Padahal, pada semester pertama tahun 2022, Express Transindo Utama masih mampu mendulang laba.

Tercetaknya rugi Express Transindo Utama sejalan dengan menurunnya perolehan pendapatan perusahaan. Pada paruh pertama 2023, perusahaan tersebut hanya membukukan pendapatan sebesar Rp2,94 miliar. Jika dibandingkan dengan pendapatan pada paruh pertama 2022, terlihat ada pemangkasan hingga 59,41%.

Baca Juga: Sektor Properti China Masih Anyep, Saham Evergrande Anjlok 87% Kian Merugi Hingga Rp36 Triliun!

Secara garis besar, Express Transindo Utama mengandalkan empat segmen dalam menjalankan bisnisnya. Merujuk dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa per Juni 2023, segmen sewa kendaraan menyumbang Rp2,78 miliar; segmen suku cadang memberikan kontribusi sebesar Rp79,46 juta; sedangkan segmen lain-lain menghasilkan Rp79,49 juta. Sayangnya, segmen kendaraan taksi justru tidak menyumbang sepeser pun.

Sementara itu, beban pokok pendapatan Express Transindo Utama terpantau ikut mengalami penyusutan. Jika sepanjang enam bulan pertama tahun lalu perusahaan tersebut harus menggelontorkan Rp22,46 miliar, pada periode yang sama di tahun ini, Express Transindo Utama hanya mengucurkan Rp8,63 miliar alias 61,55% lebih sedikit.

Baca Juga: Tak Lagi Merugi, Angkasa Pura I Justru Raup Laba Rp339,80 Miliar pada Semester Pertama Tahun Ini!

Sebagai informasi tambahan, nilai aset Express Transindo Utama berada di angka Rp73,09 miliar yang terdiri atas aset lancar senilai Rp67,57 miliar dan aset tidak lancar senilai Rp5,51 miliar. Adapun liabilitas dan ekuitas perusahaan masing-masing berada di angka Rp11,66 miliar dan Rp61,42 miliar. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: