Dekarboniasi Industri adalah Kunci Atasi Perubahan Iklim Demi Indonesia Emas 2045
Dalam upaya menghadapi tantangan perubahan iklim dan untuk mencapai tujuan Indonesia Emas pada tahun 2045, Institute for Essential Services Reform atau Institut Energi untuk Sumber Daya Terbarukan (IESR) dan Laboratorium Nasional Berkeley (LBNL) menyatakan langkah komitmennya dalam "Peta Jalan Industri" yang berfokus pada sektor industri.
Peta jalan tersebut difokuskan pada lima sektor industri utama, yaitu industri semen, tekstil, besi baja, pupuk, dan amonia, yang terkenal dengan konsumsi energi yang besar dan emisi gas rumah kaca yang signifikan.
Menurut Program Manager Energy Transformation IESR, Deon Arinaldo, hasil analisis tahun ini mengindikasikan bahwa penyusunan peta jalan dekarbonisasi hampir selesai dengan temuan-temuan penting.
Baca Juga: IESR dan LBNL Susun Peta Jalan Industri Capai Dekarbonisasi Untuk Indonesia
Dalam workshop bertema "Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Indonesia dan Rekomendasi Kebijakan", Deon menjelaskan bahwa dekarbonisasi industri bukan sekadar langkah penting dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045, tetapi juga menjadi pilar utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
“Langkah-langkah dekarbonisasi dapat diintegrasikan secara menyeluruh untuk membuat industri Indonesia lebih kompetitif di panggung global. Selain itu, tren global juga menunjukkan bahwa aspek karbon dalam produk semakin penting dalam dunia pemasaran. Kesadaran global mengenai bagaimana produk diproduksi semakin meningkat, tidak hanya sebatas pada fungsi dan fitur produk, melainkan juga pada aspek produksi yang berkelanjutan," ujarna dalam kanal YouTube IESR Indonesia, Sabtu (28/10).
Baca Juga: Mau Turunkan Emisi GRK di Sektor Industri, Kemenperin Fokus Jalankan Strategi Dekarbonisasi
Dengan fokus yang kuat pada dekarbonisasi industri, Indonesia berusaha mempersiapkan diri untuk mencapai tujuannya sebagai Indonesia Emas 2045, sambil memberikan kontribusi yang berarti dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim yang semakin mendesak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Naeli Zakiyah Nazah
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait:
Advertisement