Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Warga Yahukimo Meninggal Gegara Kelaparan, Kemenko PMK: Belum Jelas

Soal Warga Yahukimo Meninggal Gegara Kelaparan, Kemenko PMK: Belum Jelas Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Sorni Paskah Daeli menanggapi ada warga Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, dilaporkan meninggal dunia akibat kelaparan. Ia mengatakan setelah dilakukan konfirmasi dengan Pemerintah Kabupaten Yakuhimo, korban yang meninggal belum sepenuhnya dapat disimpulkan sepenuhnya disebabkan karena kelaparan akibat kegagalan panen.

Hal ini juga sudah terkonfirmasi dalam Rakor Tingkat Menteri Penanganan Dampak Bencana Tanah Longsor dan Bencana Kelaparan Kabupaten Yahukimo, 25 Oktober lalu, yang dipimpin oleh Menko PMK. “Menurut Bupati Yahukimo, penyebab kematian 22 warganya belum jelas, dan terindikasi bukan meninggal karena kekurangan makanan dan kelaparan,” kata Sorni dikutip dalam keterangan pers, Jumat (27/10/2023).

Baca Juga: Bergerak Cepat, Pemerintah Jokowi Turun Salurkan Bantuan di Yahukimo

Sorni menyampaikan, masalah utama yang dirasakan oleh warga Papua Pegunungan, terutama Kabupaten Yahukimo adalah fenomena cuaca ekstrem, yakni curah hujan yang tinggi, tetapi kerap diselingi cuaca panas, sehingga membuat perkebunan warga gagal panen, ubi dan keladi sulit berbuah. Ketika tidak ada bahan makanan, warga mengalami kesulitan, karena untuk sampai ke lokasi pangan, warga membutuhkan waktu yang lama karena perjalanan yang ditempuh cukup jauh, sehingga permasalahannya termasuk pada konektivitas antar distrik.

“Saat ini, Pemerintah tengah menyiapkan langkah antisipasi jangka pendek dengan membangun gudang logistik di sekitar lokasi yang sering terjadi bencana kelaparan, memperbaiki konektivitas jalan darat, dan menambah runway di Amuma, sehingga pesawat besar bisa mendarat dan membawa bahan logistik lebih banyak dari Wamena dan Mimika,” jelasnya.

Adapun langkah antisipasi jangka panjang yang akan dilakukan adalah mencari varietas unggul dengan melakukan transfer teknologi pertanian. Tanaman sejenis umbi-umbian diketahui adalah tanaman yang cocok ditanam di Kabupaten Yahukimo. Tanaman varietas unggul ini diharapkan dapat tumbuh subur dan tahan terhadap cuaca ekstrem. “Secara umum, Pemerintah Daerah juga belum menyentuh teknologi pertanian disana, sehingga warga masih menjalankan metode pertanian secara tradisional”, ucap Sorni.

Saat ini, sudah ada kesepakatan yang dilakukan antara Kemenko PMK dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), dan nantinya juga dengan Universitas Cendrawasih untuk membuat teknologi pertanian yang cocok di daerah rawan pangan.

Baca Juga: 17 Penerbangan Siap Angkut Bantuan Kemensos untuk Warga Yahukimo

Sementara itu, Kementerian Sosial dilaporkan sudah melakukan pendistribusian bahan logistik berupa pangan dan sandang ke Distrik Amuma sebanyak 11.524 kilogram pada tanggal 20 Oktober 2023 dan 7.925 kilogram hingga 26 Oktober 2023 kemarin. Sehingga, total yang sudah didistribusikan ke wilayah terdampak bencana kelaparan sudah lebih dari 19.000 kilogram. Selanjutnya, BNPB direncanakan akan mengirimkan bantuan, mengingat surat penetapan status kedaruratan sudah dikeluarkan oleh Bupati Yahukimo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: