Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Patra Niaga Pasang 6 Penangkal Petir dan 4 Detektor Gas Mobile di IT Balikpapan

Pertamina Patra Niaga Pasang 6 Penangkal Petir dan 4 Detektor Gas Mobile di IT Balikpapan Kredit Foto: Pertamina Patra Niaga
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Belajar dari insiden kebakaran kilang akibat petir, Integrated Terminal Balikpapan  memiliki memasang 6 penangkal petir dengan pengecekan setiap sebulan sekali. Pemasangan panangkal petir merupakan bagian penerapan HSSE yang sama baik di pusat maupun di daerah.

Manager IT Pertamina Patra Niaga Kalimantan, Abdul Gassing mengatakan sejak kejadian Plumpang, dilakukan review semua termasuk cakupan wilayahnya dengan lingkup penangkal petir.

“Sebelum kejadian Plumpang kita sudah punya, dilengkapi. Kalau di Balikpapan kita ada 6 penangkal petir yang membawahi area tangki,” ujar Gassing pada Pertengahan Oktober lalu.

Selain reviem tiap bulan oleh internal IT Balikpapan juga dilakukan uji petik tiap dua tahun untuk penangkal petir oleh dinas terkait di kota Balikpapan dengan dilampirkan sertifikat kelayakan penggunaan penangkal petir.

Kondisi terburuk jika tidak dilengkapi penangkal petir, akan berbahaya. Mengingat tangki minyak ini memiliki pernapasan/buangan.

“Kalau kena petir itu yang menyebabkan terjadinya setiga api. Pernapasan itu kalau ada petir dia langsung. Itu membahayakan,” katanya.

Adapun cakupan wilayah dengan penggunaan penangkal petir ini adalah area kritikal/sensitif seperti area tangki, pompa, filling sert, area penerimaan BBM.

Selain ungkap Gassing, anggotanya juga dilengkapi gas detektor sebagai deteksi awal. Alatnya seperti HT yang dilengkapi layar indikasi gas.“Teman-teman kami melakukan penerimaan BBM, penyaluran BBM teman-teman HSE dan teman-teman penerimaan sekarang dilengkapi gas detector mobile. Begitu ada indikasi saat patroli itu ketahuan,” bebernya.

Jumlah gas detector mobile ini baru 4 unit dan akan ditambah lagi kedepan. “Sejak kejadian Plumpang. Kalau gas detector dari HSE sudah ada sejak awal. Nanti kita tambah untuk teman-teman di penerimaan,”katanya.

“Ke 4 ini sudah mencakup  teman-teman kan bergantian jaganya. Insya Allah kalau dianggap kurang  soalnya disini (IT Balikpapan) ada LPG dan BBM. Untuk deteksi gas di sarpas kita,” tambahnya.

Supervisor HSSE  Integrited Terminal Balikpapan Catur Yogi Prasetyo menyebutkan pihaknya melakukan pengecekan pangkal petir sebulan sekali dengan kondisi fisik dan groundingnya masih dalam kondisi bagus atau tidak.

“Anti petir ini dibutuhkan terutama mengantisipasi jika ada insiden, karena petir bisa membahayakan untuk instalasi di Pertamina baik operasional dan non operasional,” katanya.

Penangkal ini sangat dibutuhkan terutama di lokasi yang memiliki intensitas tinggi. Karena petir itu sangat membahayakan bagi instalasi di IT Balikpapan baik operasional maupun non operasional (area kantor). 

Pemeriksaan instalasi penyalur petir ini dilakukan sebulan sekali, 6 bulan sekali.  Instalasi penyalur petir ketinggian harus lebih tinggi dari bangunan yang ada Penangkal dengan rat-rata ketinggian 25 meter. Dari 6 penagkal, 3 berada di BBM dan 3 berada di LPG. 

“Coverage nya 150 meter tiap instalasi penyalur petir.,” sebutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: