Anies Baswedan Lantang Tolak Nepotisme: Kita Perjuangkan Kemenangan dengan Cara Terhormat!
Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyinggung soal nepotisme saat menghadiri acara jalan sehat santri sarungan di Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Minggu (29/10/23).
Anies awalnya menyinggung pihak yang tak senang dengan semangat perubahan, dalam hal ini ia memberikan contoh kondisi petani yang berpenghasilan rendah padahal harga beras mahal yang mana ditengarai adanya pihak tertentu yang mengambil keuntungan pribadi sehingga membuat petani menderita. Anies menegaskan harus ada perubahan yang diusahakan untuk mengubah nasib petani di kondisi tersebut.
Ia pun mengajak hal serupa ditingkat nasional karena melihat banyaknya ketidakadilan yang saat ini menimpa masyarakat. Salah satu poin yang Anies sampaikan adalah masyarakat harus menunjukkan semangat perubahan lebih besar daripada keberlanjutan.
Baca Juga: Anies Baswedan ke Pendukung: Kita Tunjukkan Rakyat Indonesia Ingin Perubahan
“Kita harus memperjuangkannya, bukan dengan protes bukan dengan kekerasan tapi dengan cara terhormat, kita kirimkan pesan lewat pemilu-pilpres lebih bahwa banyak yang menginginkan perubahan dari pada keberlanjutan. Itu cara terhormat dan beradab,” jelas Anies.
Cara beradab yang dimaksud Anies adalah pengelolaan negara yang baik termasuk proses meraihnya.
Menurut Anies, apabila kemenangan untuk mendapatkan kewenangan tidak dilakukan dengan cara yang berada seperti melakukan kecurangan atau nepotisme, maka jalannya pemerintahan akan banyak diisi oleh orang-orang yang melakukan hal tersebut.
Sebaliknya, dengan meraih kemenangan dengan cara yang terhormat, maka ke depannya Indonesia bisa diisi oleh orang-orang baik.
“Kita ingin tunjukkan negeri ini harus dikelola dengan cara beradab, bila kita mengerjakan dengan benar insya Allah masa depan Indonesia lebih baik. Tapi bila kita mengelola negeri ini mencoba meraih kewenangan dengan cara yang tidak benar maka negeri ini dikelola dengan tidak benar. Bila diraih dengan cara nepotisme nanti saat berkuasa maka nepotisme, bila meraih kewenangan dengan kecurangan maka saat nanti pegang kewenagan pasti akan curang,” katanya.
“Tapi Bila kita kerjakan dengan cara terhormat nanti ketika pegang kewenangan menjalankanya dengan terhormat. Kita orang-orang terhormat mari kita menangkan pemilu besok untuk Inodonesia yang lebih adil,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement