Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Megawati Diminta Segera Pecat Gibran bin Jokowi Demi Soliditas Internal PDIP: 'Jangan Sampai Kader Marah!'

Megawati Diminta Segera Pecat Gibran bin Jokowi Demi Soliditas Internal PDIP: 'Jangan Sampai Kader Marah!' Kredit Foto: Antara/Anis Efizudin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presidium Ganjar-Mahfud (GaMa) Centre Sutrisno Pangaribuan menilai DPP PDI-Perjuangan harus mengambil sikap tegas soal manuver Gibran Rakabuming Raka bin Jokowi yang jadi Cawapres Prabowo Subianto meski PDIP telah mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.

Menurut Sutrisno, PDIP telah memberikan segalanya kepada Jokowi dan keluarganya untuk berkarir di dunia politik. Termasuk dalam hal ini menurut Sutrisno “mengorbankan” kesempatan kader lainnya untuk bisa maju di pemilihan kepala daerah karena harus mengalah kepada anak dan menantu Jokowi (Gibran-Bobby).

Sutrisno menyinggung Akhyar Nasution, Walikota Medan petahana (kader dan Wakil Ketua DPD PDIP Sumatera Utara) yang dipecat dan menurutnya disebut penghianat oleh elit PDIP demi karpet merah buat menantu Jokowi, Bobby. Demikian juga dengan Achmad Purnomo, yang semula telah diputuskan sebagai calon walikota Solo akhirnya pasrah namanya diganti Gibran.

Baca Juga: Djarot Beber Megawati Tertawa Usai Gibran Rakabuming Jadi Cawapres Prabowo Subianto

Menurut Sutrisno, tanpa perlu menyinggung soal etika di mana Gibran dan Bobby harus mundur, keduanya sudah menyalahi etika karena melawan putusan partai mengusung Ganjar-Mahfud.

“Demi menjaga solidaritas, soliditas PDIP, maka semua penghianat partai harus segera dipecat oleh DPP PDIP. Jangan sampai DPP PDIP membiarkan kader-kader PDIP marah akibat aturan partai tajam ke bawah, tumpul ke atas hanya karena menyangkut anak dan menantu presiden,” ujar Sutrisno yang juga kader PDIP dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (31/10/23).

“PDIP tidak sama dengan partai lain yang telah berubah dari partai menjadi relawan sebab mengaku tegak lurus kepada Jokowi. PDIP patuh, taat, tunduk, dan tegak lurus kepada konstitusi partai, dan kepada kehendak rakyat. Sebab rakyat menjadi satu- satunya alasan dan tujuan PDIP terus berjuang mewujudkan Indonesia Raya yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. PDIP adalah rumah bagi para kader yang setia dan taat pada konstitusi partai, bukan tempat para penghianat,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengaku partainya kini dirundung kesedihan terkait peristiwa politik yang melibatkan keluarga Jokowi akhir-akhir ini.

Menurut Hasto, masih banyak akar rumput PDIP yang tidak percaya bahwa keluarga Jokowi bermanuver seperti saat ini.

"Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada PresidenJokowidan keluarga. Namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan konstitusi," ujar Hasto lewat keterangannya, Minggu (29/10/23).

Baca Juga: Anies Baswedan Lantang Tolak Nepotisme: Kita Perjuangkan Kemenangan dengan Cara Terhormat!

Ketua DPP Bidang Kehormatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Komarudin Watubun menegaskan Gibran sudah tidak tegak lurus dengan putusan partai yang mana menurutnya otomatis menjadikan Putra Jokowi tersebut bukan lagi bagian PDIP.

"Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDI Perjuangan telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi cawapres dari Koalisi Indonesia Maju," ujar Komarudin lewat keterangannya, Kamis (26/10/2023).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: