Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fixed Income sebagai Pilihan Investasi Aman, Belajar dari Kasus Resesi 2008

Fixed Income sebagai Pilihan Investasi Aman, Belajar dari Kasus Resesi 2008 Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masa Resesi 2008 memicu minat investor untuk mencari alternatif investasi lain yang cenderung lebih aman. Head of Fixed Income dari Mirae Aset Indonesia, Nita Amalia menyampaikan fixed income dapat menjadi pilihan sekaligus solusi investasi yang menarik.

Nita mengatakan sembari menyoroti perubahan tren dan risiko dalam dunia investasi, bila menilik resesi 2008 adalah salah satu momen yang berdampak besar pada pasar fixed income. Para investor, terutama institusi, berfokus pada obligasi, menghadapi kenyataan bahwa banyak obligasi dijual dengan harga yang sangat rendah, bahkan hingga yield mencapai 10%. 

“Ini adalah fenomena yang memengaruhi pasar saat itu. Selama masa resesi, investor memiliki kesempatan untuk membeli obligasi dengan harga yang sangat murah, dan obligasi ini bisa kembali ke nilai nominalnya (100) pada saat jatuh tempo,” ungkap Nita.

Hal itu menunjukkan bahwa investor dapat meraih keuntungan yang signifikan. Namun, terlepas dari fenomena tersebut, belakangan waktu ini obligasi pemerintah dan obligasi korporasi juga menjadi pilihan yang menarik, terutama karena keduanya menawarkan yield yang lebih tinggi.

Baca Juga: Esensi Fixed Income Sebagai Alternatif Investasi Aman

Nita menjelaskan bahwa harga obligasi di pasar sekunder bisa berfluktuasi, dan investasi ini memungkinkan diversifikasi portofolio. Dia juga mengingatkan bahwa risiko harus dievaluasi dengan hati-hati berdasarkan peringkat kredit (rating). 

“Obligasi dengan peringkat lebih tinggi, seperti triple A, biasanya dianggap lebih aman, sementara yang di bawah investment grade memiliki risiko gagal bayar yang lebih tinggi,” papar Nita.

Kendati demikian, Nita merekomendasikan obligasi pemerintah sebagai pilihan yang lebih aman dan mudah dikelola. Dengan pajak sebesar 10% dan kupon yang berjalan, obligasi pemerintah menawarkan berbagai manfaat, termasuk potensi capital gain. 

Walaupun didapati ada perbedaan antara obligasi pemerintah dan korporasi, konsep dasar dari fixed income tetap sama yakni mendapatkan pendapatan tetap dari pembayaran kupon, dengan perubahan harga di pasar sekunder yang dapat menghasilkan keuntungan atau kerugian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Naeli Zakiyah Nazah
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: