Relawan Anies Baswedan Ragu Jokowi Bakal Netral di Pilpres 2024, Ini Alasannya!
Direktur Relawan AMIN Indonesia, Musni Umar blak-blakan ragu Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan netral di Pilpres 2024.
Sebagaimana diketahui, majunya putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto menjadi pemicu munculnya narasi Jokowi tidak akan netral di Pilpres 2024, belum lagi perkara putusan MK yang dipimpin Anwar Usman ipar Jokowi yang memungkinkan sang ponakan maju di Pilpres.
Langkah Jokowi mengundang ketiga Capres termasuk Anies Baswedan pun menurut Musni tak serta merta jadi legitimasi kenetralan Jokowi di Pilpres 2024.
Baca Juga: Doakan Palestina Dapat Keadilan, Anies Baswedan: Insya Allah Hadir Juga di Indonesia
Bukannya tanpa alasan Musni mengungkapkan demikian. Pertama, menurut Musni, Jokowi tidak mungkin biarkan sang anak kalah. Ia melogikan sama dengan lingkup keluarga di mana orang tua pasti akan mati-matian membela anaknya terlepas sang anak benar atau salah dalam suatu perbuatan.
“Kedua, kita sudah menyaksikan di negeri ini banyak sekali PJ kepala daerah yang dilantik tanpa melalui pemilu. Mereka ini terikat langsung dengan presiden yang mengangkat mereka, apakah kalau ada perintah bukan di atas kertas tapi di balik meja itu sendiri akan diikuti? dugaan saya mereka akan ikuti karena mereka dapat durian runtuh,” ujar Musni dalam diskusi yang diadakan Relawan AMIN Indonesia, Kamis (2/11/23).
“Bayangkan orang ikut pilkada berdarah-darah mengeluarkan uang tanpa istirahat, tetapi ada yang jadi kepala daerah tak perlu ikut Pilkada terus diangkat dan tugasnya sama dengan kepala daerah yang diangkat,” tambahnya.
Karenanya, terlepas dari langkah mengundang ketiga capres yang ia apresiasi, Musni masih ragu Jokowi akan netral di 2024.
“ini menurut saya yang tensi untuk tidak terjadi netralitas,” tambahnya
Sementara itu, Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menyatakan makan siang Presiden Jokowi dengan tiga bakal calon presiden, menunjukkan sikap Jokowi yang netral pada Pemilu 2024.
"Dengan mengumpulkan para capres, Jokowi hendak mengesankan dirinya seolah bisa netral dan berdiri tegak di atas tiga capres yang berlaga," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Baca Juga: Anies Baswedan: Indonesia saat Ini Penuh dengan Ketidakadilan
Dosen Universitas Paramadina Jakarta itu berpendapat, undangan makan siang itu tentu menjadi langkah positif untuk mengokohkan pondasi politik dan rekonsiliasi.
"Agar tidak ada pembelahan dan benturan mendasar dalam proses kontestasi ke depan," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menggelar santap siang bersama tiga bakal calon presiden (Capres), yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Pada ruangan makan tempat sebut, presiden dan tiga bakal capres duduk mengelilingi meja makan bundar sekitar pukul 12.30 WIB.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement