Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kredit Investasi Topang Pertumbuhan Kredit Perbankan di September 2023

Kredit Investasi Topang Pertumbuhan Kredit Perbankan di September 2023 Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa sektor perbankan mampu menunjukkan resiliensi dengan permodalan yang tinggi dan kinerja intermediasi yang tetap positif. Permodalan perbankan tetap solid ditinjau dari Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan yang tinggi sebesar 27,41%.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengatakan, fungsi intermediasi perbankan berjalan dengan baik dalam menopang perekonomian, baik dari sisi pembiayaan (perkreditan) maupun dalam penghimpunan dana.

"Pada September 2023, pertumbuhan kredit tercatat sebesar 8,96% yoy (prev: 9,06% yoy) menjadi Rp6.837,30 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi pada kredit investasi sebesar 11,19% yoy," ujarnya di Jakarta, kemarin. Baca Juga: Bantu Permodalan Petani, OJK Luncurkan Kredit Sektor Prioritas Pertanian

Di sisi lain, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada September 2023 meningkat sebesar 6,54% yoy (prev: 6,24% yoy) atau menjadi sebesar Rp8.147,17 triliun, dengan kontribusi terbesar dari Giro yang tumbuh sebesar 9,84% yoy.

Lebih lanjut, Mahendra bilang, likuiditas industri perbankan pada September 2023 dalam level yang memadai dengan risiko kredit yang terjaga. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) berada pada 115,37% (prev: 118,50%) dan 25,83% (prev: 26,49%), masih jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50% dan 10%.

"Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,77% (prev: 0,79%) dan NPL gross sebesar 2,43% (prev: 2,50%)," pungkasnya. Baca Juga: Nilai Tansaksi Aset Kripto Terus Turun, OJK Ungkap Penyebabnya

Pemulihan ekonomi yang terus berlanjut di sektor riil mendorong penurunan kredit restrukturisasi Covid-19 di September 2023 sebesar Rp9,17 triliun menjadi Rp316,98 triliun (prev: Rp326,15 triliun), dengan jumlah nasabah yang menurun menjadi 1,32 juta nasabah (prev: 1,46 juta nasabah). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: