Cuan Bitcoin, Fintech Milik Jack Dorsey Raih Pendapatan Rp87 Triliun
Perusahaan teknologi finansial atau fintech yang berfokus pada Bitcoin yang dipimpin oleh eks co-founder Twitter Jack Dorsey, Block, baru-baru ini menerbitkan laporan pendapatan kuartal ketiganya pada 2 November, yang hasilnya menguntungkan dan melampaui ekspektasi para analis.
Dilansir dari laman Cointelegraph pada Senin (6/11/2023), Block memiliki pendapatan US$5,62 miliar (Rp87 triliun) pada kuartal ketiga tahun 2023, didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang solid di Cash App dan Square, dengan keuntungan US$44 juta (Rp683 miliar) pada Bitcoin (BTC) kepemilikan berkat lonjakan harga dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Tiga Dompet Bitcoin Era Satoshi Transfer Rp3,6 Triliun dalam Bentuk BTC setelah 6 Tahun Dorman
Dalam surat kepada pemegang saham, Dorsey menjelaskan fokus dan rencana masa depan perusahaan, terutama dengan Square, bersama dengan metrik keuangan utama dari kuartal ketiga. Dorsey mengatakan, perusahaan telah mengesahkan pembelian kembali saham senilai US$1 miliar (Rp15,5 triliun) untuk mengimbangi sebagian dilusi dari kompensasi berbasis saham.
Pada kuartal ketiga tahun 2023, Block menghasilkan laba kotor sebesar US$1,90 miliar (Rp29,5 triliun), naik 21% dari tahun ke tahun. Di sisi lain, layanan pembayaran seluler Cash App menghasilkan laba kotor sebesar US$984 juta (Rp15,2 triliun), naik 27% dari tahun ke tahun, dan Square menghasilkan laba kotor US$899 juta (Rp13,9 triliun), naik 15%.
Pendapatan Bitcoin menyumbang sekitar 43% dari US$5,6 miliar (Rp87 triliun) pendapatan Block. Pertumbuhan perusahaan-perusahaan fintech pada kuartal ketiga juga dibantu oleh permintaan konsumen yang kuat dan pengeluaran yang positif.
Laba kotor Bitcoin Block mencapai US$45 juta (Rp699 miliar), naik 22% dari tahun ke tahun, dengan perusahaan menjual BTC senilai US$2,42 miliar (Rp37,5 triliun) kepada pelanggan melalui Cash App. Laba kotor Bitcoin perusahaan mencapai 2% dari pendapatan Bitcoin. Perusahaan ini mengeklaim bahwa kenaikan pendapatan BTC didorong oleh kenaikan harga pasar rata-rata Bitcoin dan jumlah Bitcoin yang dijual kepada pelanggan.
Baca Juga: CEO Bitvavo: Tak Perlu Khawatir Soal Guncangan Suplai Bitcoin saat Halving
Block menyatakan belum melihat adanya kerugian penurunan nilai pada kepemilikan Bitcoin sejak kuartal sebelumnya. Investasi Block dalam Bitcoin memiliki nilai tercatat sebesar US$102 juta (Rp1,5 triliun) pada 30 September 2023, tetapi nilai wajarnya, yang ditentukan oleh harga pasar yang dapat diamati, yakni US$216 juta (Rp3,3 triliun), atau US$114 juta (Rp1,7 triliun) lebih tinggi dari nilai tercatatnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement