Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AIS Forum Hadirkan Solusi Inovatif Guna Menggerakan Ekonomi Biru

AIS Forum Hadirkan Solusi Inovatif Guna Menggerakan Ekonomi Biru Kredit Foto: AIS
Warta Ekonomi, Jakarta -

Archipelagic and Island States (AIS) Forum menghelat gelaran “Blue Innovation Solution: Ignite the Blue” di Glasgow guna memberikan ruang bagi para pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk berdiskusi tentang solusi inovatif dalam menggerakkan ekonomi biru, khususnya bagi negara-negara pulau dan kepulauan. 

Kepala Sekretariat AIS Forum Riny Modaso, mengatakan perlunya solusi strategis terkait inovasi dalam mengarusutamakan ekonomi biru sebagai salah satu sektor potensial di negara – negara pulau dan kepulauan.

“Inovasi merupakan penggerak dari setiap perubahan yang berarti, dan para wirausaha memainkan peran penting dalam proses ini sebagai penerjemah ide-ide kreatif menuju penerapannya di dunia nyata. Oleh karenanya, diperlukan perhatian khusus pada penelitian dan pengembangan serta dukungan kepada para wirausaha,” ujar Rini dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (8/11/2023). 

Baca Juga: Presiden Jokowi: Tiga Landasan Telah Disepakati di KTT AIS Forum 2023

Rini mengatakan, acara ini menampilkan sejumlah pembicara dari sektor akademik, swasta, inovasi, pengembangan, serta para pelaku lokal di sektor ekonomi biru. Kerjasama antara AIS Forum, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Glasgow, dan Tony Blair Institute for Global Change (TBI) menyajikan serangkaian diskusi yang informatif.

Direktur Futures Institute Edinburgh, Alessandro Rosiello mengatakan, pentingnya meningkatkan inovasi dan kewirausahaan untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan. 

"Poensi solusi yang tersimpan dalam lautan, namun untuk mewujudkan potensi ini, investasi dalam inovasi sangatlah penting," ujar Alesandro. 

Head of Digital & Tech Transformation for Indonesia Tony Blair Institute for Global Change  Astrid Dita, dalam sesi panel ini berfokus pada solusi – solusi inovatif terkait bagaimana mengatasi tantangan khas yang dihadapi oleh negara pulau dan kepulauan melalui implementasi teknologi tepat guna yang disesuaikan dengan kondisi geografis maupun ekonomi dari negara – negara tersebut.  

Lebih lanjut, Dita juga mengangkat isu penting terkait atensi global yang selama ini tidak begitu besar diberikan pada isu – isu sektoral di negara – negara pulau dan kepulauan.

Sementara itu, The Office for Gas and Energy Market United Kingdom, Viljami Yli-Hemminki pada sesi, “Navigating a Sustainable Future - Collaboration and Coordination in Marine Renewable Energy.” menjelaskan pentingnya kolaborasi. 

"Pentingnya kolaborasi dan kerja bersama dalam upaya untuk memaksimalkan penyediaan dan penggunaan energi baru dan terbarukan," ujar Viljami. 

Baca Juga: Cari Solusi Isu Maritim, Pengusaha hingga Akademisi Menyatu di KTT AIS Forum 2023

Vilajmi mengatakan penguatan kolaborasi mula – mula akan memberikan dampak besar yang berkelanjutan. 

"Kolaborasi yang dilakukan adalah dengan melibatkan berbagai pihak yakni pemerintah, developer/pengembang, peneliti teknologi serta Offshore Hybrid Assets (OHA) yang menjadi bagian terpenting dari penggunaan energi baru dan terbarukan," ucapnya. 

Di hari kedua acara, terdapat tiga sesi yang berfokus pada isu – isu terkait  Gender dalam Keadilan Iklim, Riset dan Komunitas dalam Pembangunan Berkelanjutan, serta sesi terakhir tentang Tata Kelola Biru. 

Dimana, masing-masing sesi  menghadirkan para pembicara seperti Dr. Tahseen Jafry sebagai Direktur untuk Pusat Keadilan Iklim Glasgow Caledonian University,  Dr. Daniela Diz dari Heriot-Watt University serta Hussein Zameel dari Lincoln University. 

Selain itu, ada pula Prof. Stuart Jeffrey dari Glasgow School of Arts, Dr. Elem Miranda dari University of Glasgow, Sih-Ying Hsieh dari Taichung Museum of Fine Arts, dan Dr. Lisa McDonald sebagai Peneliti di One Ocean Hub. 

Peserta dari berbagai institusi tampak menghadiri pelaksanaan Blue Innovation Solutions 2023. Diharapkan bahwa kegiatan ini bisa menjadi motor penggerak bagi inisiatif – inisiatif serupa terkait implementasi ekonomi biru di negara – negara AIS lainnya. terutama terkait akselerasi pembangunan sektor biru di negara pulau dan kepulauan sesuai dengan fokus dari AIS Forum.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: