Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Polres Metro Jakbar Gercep Amankan Pelajar Pembawa Celurit, Ahmad Sahroni Happy

Polres Metro Jakbar Gercep Amankan Pelajar Pembawa Celurit, Ahmad Sahroni Happy Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Viral di media sosial yang memperlihatkan aksi sekelompok pelajar yang membawa senjata tajam (sajam) di wilayah Kalideres, Jakarta Barat.

Dalam rekaman tersebut, seorang pelajar yang diduga hendak tawuran tersebut bahkan sempat mengancam seorang sekuriti menggunakan sajam.

Atas kejadian itu, dengan waktu kurang dari 24 jam, Polres Metro Jakarta Barat (Jakbar) bergerak cepat dan berhasil mengamankan para pelaku.

Reaksi sigap Polres Metro Jakbar ini pun lantas mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.

Politikus NasDem ini sendiri pun langsung menyambangi Polres Metro Jakbar guna memantau langsung situasi dan kondisi yang ada. Dirinya ingin memastikan langsung bahwa para pelaku mendapat ganjaran hukuman yang setimpal.

"Kita apresiasi Polres Metro Jakarta Barat yang bekerja dengan sangat sigap, tidak sampai 1x24 jam setelah viral, semua pelaku langsung diamankan. Ini bagus, mereka memang harus ditindak tegas. Karena dari dulu, kasus tawuran ini enggak selesai-selesai, malah makin berani dan nekat. Sekarang bawa parang sama pedang, besok-besok kalau tidak disetop bisa-bisa mereka nanti pakai senpi,” kata Sahroni dalam keterangannya, Sabtu (11/11).

Sahroni sendiri memang merupakan salah satu Legislator DKI Jakarta yang cukup concern terhadap isu kekerasan dan tawuran.

Sebab dirinya melihat, aksi-aksi pelaku tawuran ini sudah sangat meresahkan masyarakat, dan bahkan tak jarang turut memakan korban. Untuk itu, dirinya tidak ingin para pelaku mendapat hukuman yang setimpal.

“Saya rasa masih ada yang kurang optimal di pencegahan dan juga penindakan. Maka saya minta pada pihak-pihak yang berwenang, tolong kasus seperti ini diberi hukumn yang berat, biar jera semuanya. Jangan sampai karena masih remaja atau di bawah umur, perlakuannya jadi lembek. Kalau begitu terus, akan sulit kita putus mata rantai budaya tawuran ini. Toh mereka pas ngebacok atau membunuh orang juga tidak pakai perasaan,” tambahnya.

Sahroni juga berharap gerak cepat (gercep) yang dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Barat ini dapat ditiru oleh jajaran kepolisian di wilayahnya masing-masing.

“Soal tawuran, premanisme, begal, atau apa pun itu, jangan pernah dianggap remeh. Mulai dari Polda, Polres, Polsek, harus tegas dan sigap handle itu semua. Karena tiap minggu atau bahkan tiap hari, masyarakat pasti ada saja yang melapor soal beginian. Jadi ini memang isu kamtibmas yang harus diselesaikan,” demikian Sahroni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: