Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia dan JICA Teken Kontrak Proyek Pembangunan MRT Koridor Timur Barat Fase 1 Tahap 1

Indonesia dan JICA Teken Kontrak Proyek Pembangunan MRT Koridor Timur Barat Fase 1 Tahap 1 Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Penjabat (PJ) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono menyaksikan penandatanganan Proyek Pembangunan MRT Koridor Timur-Barat Fase 1 Tahap 1 antara Pemerintah Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) pada Sabtu, (11/11/2023). 

“Saya sangat berharap proyek MRT koridor Timur-Barat ini dapat berjalan dengan baik dan dapat selesai tepat waktu, sehingga dapat segera dinikmati oleh masyarakat,” ujar Menhub, dikutip dalam keterangan pers, Minggu (12/11/2023).

Menhub menjelaskan, pembangunan transportasi massal MRT sesuai dengan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan jaringan transportasi massal dan jumlah penggunanya. 

“Kita harus konsisten melaksanakan berbagai pembangunan transportasi massal perkotaan berbasis rel seperti MRT, LRT, dan KRL,” kata Menhub.

Baca Juga: Berjalan Sesuai Rencana, Kemenhub Yakin Akan Progres MRT Jakarta Fase 2A

Lebih lanjut, Menhub menyambut baik partisipasi aktif pihak Jepang untuk turut membangun infrastruktur transportasi massal di Indonesia. “Selain soft loan, diperlukan skema pendanaan kreatif lainnya untuk memenuhi kebutuhan yang belum bisa terpenuhi. Saya berharap kedepannya akan lebih banyak kerjasama yang terjalin antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jepang di sektor perkeretaapian."

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal menyebut bahwa setelah penandatanganan MoD dilaksanakan, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) akan segera menyelesaikan kelengkapan administrasi dari proyek ini. “Kami menargetkan urusan administrasi ini dapat segera selesai sehingga proses pengembangan MRT timur barat dapat segera dimulai pada tahun 2024."

Baca Juga: Airlangga Klaim MRT Jakarta Jadi Bukti PSN Bawa Ekonomi RI Meroket

MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan terbentang sepanjang 84,1 km dari Balaraja, Tangerang, hingga Cikarang, Bekasi. Dalam pengerjaannya, akan terbagi menjadi 4 (empat) tahap pekerjaan, yaitu Fase 1 Tahap 1 (Tomang - Medan Satria sepanjang 30,1 km), Fase 1 Tahap 2 (Kembangan - Tomang sepanjang 9,2 km), Fase 2 Timur (Medan Satria - Cikarang sepanjang 20,5 km), dan Fase 2 Barat (Kembangan Balaraja sepanjang 29,9 km).

“MRT Jakarta koridor Timur-Barat ini akan terintegrasi dengan koridor Utara-Selatan dengan titik temu di Stasiun Thamrin yang saat ini sedang dibangun,” kata Risal.

Baca Juga: Menhub Optimis Realisasi Anggaran Tahun 2023 Capai Hasil Maksimal

Pada tahap awal pembangunan, Fase 1 Tahap 1 dari MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan memiliki 21 stasiun yang terdiri dari 8 stasiun bawah tanah dan 13 stasiun layang. Selain itu, pada tahap ini juga akan dibangun depot di kawasan Rorotan dengan jalur akses sepanjang 5,9 km. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: