Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elektabilitas Anies Baswedan Masih Terendah, NasDem Singgung Tren Kenaikan: Memperpendek Jarak dengan Capres Lain

Elektabilitas Anies Baswedan Masih Terendah, NasDem Singgung Tren Kenaikan: Memperpendek Jarak dengan Capres Lain Bakal calon presiden Anies Baswedan bersiap untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Sabtu (21/10/2023). | Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPW Jawa Barat Partai NasDem Saan Mustopa mengomentari hasil survei terbaru yang dikeluarkan Indikator Politik terkait Pemilu/Pilpres 2024.

Salah satu temuan hasil survei Indikator adalah elektabilitas Anies yang masih menempati posisi terendah dibandingkan dua kandidat lain.

Disebutkan Anies Baswedan memeroleh 23,7 persen suara di posisi tiga, Ganjar Pranowo 27,8 persen di posisi kedua dan Prabowo Subianto di posisi pertama dengan 40,6 persen. Terkait pasangan calon, Anies Baswedan-Cak Imin memeroleh 24,4 persen suara di posisi tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD 30 persen di posisi kedua dan Prabowo-Gibran di posisi pertama dengan 39,7 persen.

Meski belum beranjak dari posisi 3, Saan mengungkapkan pihaknya optimistis Anies bisa melaju jauh di Pilpres 2024. Saan mengungkapkan tren kenaikan elektabilitas Anies jadi hal positif menjelang Pilpres 2024.

Baca Juga: NasDem Auto Girang! Survei Sebut Pendukung Lama Prabowo Subianto Lari ke Anies Baswedan

“Kalau kita lihat survei memang belum beranjak dari posisi 3, tapi dari tren yang kami ikuti trennya itu buat Mas Anies mengalami kenaikan, kenaikan ini penting karena semakin memperpendek jarak dengan capres lainnya,” ungkap Saan dalam pemaparan hasil survei Indikator Politik yang disiarkan daring, Minggu (12/11/23).

Saan menilai sulit Pilpres 2024 berlangsung satu putaran karena sampai saat ini belum ada survei yang menunjukkan dominasi salah satu paslon di angka 50 persen.

Ia mengaku optimistis Anies-Cak Imin bisa masuk ke putaran dua berkaca dari peningkatan tren elektabilitas yang terjadi pada Anies.

“Belum ada satu pun baik capres-cawapres yang menyentuh angka 50 persen sebagai syarat untuk memenangi pemilu satu putaran, artinya peluang untuk dua putaran itu sangat besar, dengan dua putaran dan dengan tren peningkatan Anies ini sekali lagi sentimennya positif untuk Anies,” jelasnya.

“Kami bisa menyimpulkan bahwa peluang mas Anies masuk ke putaran kedua masih sangat besar potensinya, jadi potensinya masih sangat besar walaupun ada di posisi ketiga karena trennya positif,” tambahnya.

Dalam survei ini juga disebutkan pemilih lama Prabowo (Prabowo-Sandi) di 2019 banyak yang beralih ke Anies Baswedan.

“Pada basis Prabowo-Sandi, dukungan tampak beralih dari Prabowo ke Anies,” demikian bunyi rilis Indikator.

Disebutkan pendukung lama Prabowo yang akan memilih kembali Prabowo menurut hasil survei menunjukkan adanya penurunan, di sisi lain ada kenaikan untuk Anies Baswedan.

“Pemilih Prabowo Gibran dari segmen pemilih Jokowi di 2019 naik dari 29,6 (Survei 2-10 Oktober 2023) ke 34,9 persen (27 okt-1 Nov 2023). Di saat yang sama, kenaikan Prabowo-Gibran tidak sefantastis karena pemilih Prabowo lama yang memilih Prabowo kembali jika survei dilakukan terakhir hari ini turun juga, sementara pemilih Anies naik,” jelas pendiri Indikator Politik Burhanudin Muhtadi dalam pemaparannya.

Dalam survei Indikator, Anies disebutkan mengalami tren peningkatan elektabilitas sejak Agustus 2023 dengan 21,5 persen ke 23,7 persen pada November 2023.

Baca Juga: PDIP Nggak Main-main: Ganjar Pranowo-Mahfud MD Bisa Menang Pilpres 2024 Satu Putaran kalau...

Untuk diketahui, Survei Indikator kali ini dilakukan pada 27 Oktober sampai 1 November 2023 menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan responden seluruhnya warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: