Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jonan Ungkap Potensi Generasi Muda untuk Jadi Pemimpin Masa Depan di IAI APAFest

Jonan Ungkap Potensi Generasi Muda untuk Jadi Pemimpin Masa Depan di IAI APAFest Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), bekerja sama dengan One Young World (OYW) dan Chartered Accountants Worldwide (CAW) menggelar Aspiring Professional Accountants Festival (APAFest) 2023 yang bertepatan dengan peringatan International Accounting Day.

Dalam acara tersebut, Menteri Kabinet Kerja periode 2014-2019, Ignasius Jonan, mengungkapkan bila prinsip pertama dalam kepemimpinan dewasa ini adalah influence (pengaruh), bukan authority (otoritas). Sementara kepemimpinan yang paling efektif bukan mengenai kemampuan teknikal dan memiliki seluruh jawaban, tetapi lebih mengenai bagaimana individu yang bisa menunjukkan kerentanan, terhubung dengan orang lain dan bisa membebaskan potensi yang dimilikinya. 

Menurut Jonan yang merupakan Dewan Penasihat IAI, hal-hal kecil yang paling bisa berdampak pada organisasi adalah bagaimana berfokus tentang perkembangan kepemimpinan. Kepemimpinan tentang bagaimana membuat orang lain menjadi lebih baik sebagai hasil dari kehadiran kita dan memastikan bagaimana dampak kita masih terus terasa meskipun kita sudah tidak ada. “Pemimpin yang baik selalu mempraktikkan 3 R, yakni Respect for self, Respect for others, dan Responsibility for all their actions,” pungkas Jonan.

Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI, Ardan Adiperdana menjelaskan bahwa Tema APAFest 2023, WE THE FUTURE: Redefining Talent, Skill, and Competencies. Talent dalam konteks akuntansi, kini juga mencakup kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi, memahami kebutuhan pelanggan, dan berkontribusi pada inovasi dalam praktik akuntansi. 

“Akuntan yang sukses saat ini adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, merancang solusi berbasis data, dan berkomunikasi efektif dengan berbagai pemangku kepentingan,” ucap Ardan, Jakarta, Senin (13/11/2023). 

Selanjutnya skill atau keterampilan dalam dunia akuntansi juga telah mengalami pergeseran. Di samping keterampilan teknis yang tetap penting, akuntan perlu memiliki keterampilan interpersonal, kepemimpinan, dan kemampuan manajerial yang baik. Sedangkan competencies dari perspektif seorang akuntan mencakup pemahaman bisnis yang kuat, termasuk pengertian yang mendalam tentang industri dan model bisnis. Akuntan harus memiliki kompetensi untuk menerjemahkan data ke dalam wawasan bisnis yang bernilai, memberikan saran strategis, dan membantu mengidentifikasi peluang serta risiko yang relevan.

“Dalam konteks ini, kompetisi bisnis APAChamp dan National APA Award yang merupakan bagian dari APAFest, menjadi etalase yang tepat bagi calon akuntan profesional untuk mengasah keterampilan, serta beradaptasi dengan lingkungan bisnis modern, yang menuntut penguasaaan skill akuntansi secara baik, dilengkapi softskills, serta fleksibilitas dan adaptabilitas terbaik dari para calon akuntan profesional,” jelas Ardan.

Baca Juga: Begini Peran Penting Akuntan Guna Tingkatkan Trust dalam Ekonomi Keberlanjutan

Ardan menegaskan kembali, komitmen IAI untuk terus menjalankan program pengembangan generasi muda akuntan ini untuk memberikan daya dukung yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Melalui APAFest yang menjadi linkage terbaik bagi industri dengan talent-talent akuntansi terbaik dan profesi sebagai katalisnya, industri tentunya dapat mendukung pengembangan profesi akuntan dengan memberikan kesempatan bagi talent-talent terbaik untuk berkembang. Untuk itu, para aspiring professional accountant harus terus menempa diri untuk menjadi seorang akuntan profesional pemegang Chartered Accountant (CA) Indonesia. “Saya mengajak mahasiswa berprestasi menjadi anggota IAI sejak dini, sehingga profesi bisa mengawal pathway mereka menjadi akuntan profesional, karena masa depan perekonomian kita membutuhkan kontribusi maksimal dari para aspiring professional accountant,” pungkas mantan Kepala BPKP itu.

APAFest merupakan program yang didesain untuk membangun linkage esensial antara entitas pemberi kerja terkemuka, dengan talenta akuntansi terbaik di Indonesia, serta profesi sebagai fasilitator. IAI APAFest memungkinkan terciptanya simbiosis mutualisma dan hubungan yang saling menguntungkan antara industri, mahasiswa sebagai talenta akuntansi terbaik, serta IAI sebagai organisasi profesi.

Sejak diselenggarakan pertama kali pada tahun 2017, APAFest telah menjadi inisiatif penting bagi pengembangan generasi muda akuntan Indonesia. Puncak penyelenggaraan APAFest 2023 bekerja sama dengan event FinBiz2030 dan mendapatkan eksposur global. 

“Kini APAFest 2023 adalah penyelenggaraan ke-7, dan diselenggarakan secara hybrid di Main Hall BEI, untuk mendapatkan engagement yang optimal dengan para pemangku kepentingan, baik di tingkat nasional maupun global,” jelas Ardan. 

Ardan mengatakan, bukan tanpa alasan APAFest sejak pertama diselenggarakan di Main Hall BEI. Hal ini mengingat pasar modal dan bursa efek kini telah menjadi indikator utama bagi investasi dan perekonomian. Emiten di pasar modal merupakan pengguna utama Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan IAI, dan laporan keuangan berdasarkan SAK menjadi dasar pengambilan keputusan penting di pasar modal.

Fondasi Akuntan Masa Depan

Pada kesempatan yang sama, Deputi Keuangan dan Manajemen Risiko Menteri BUMN, Nawal Nely mengatakan, profesi akuntan sangat penting untuk memastikan integritas dari angka dan bisa menjadi roda dari pasar keuangan. Bisnis dan kepercayaan tidak bisa bertumbuh tanpa adanya integritas angka yang dihasilkan oleh akuntan. Terlebih tantangan yang dihadapi oleh akuntan sekarang berbeda, terutama terkait dengan sustainability. “Jadi harus mulai untuk mengetahui bagaimana untuk mengukur impact dari sustainability kepada perusahaan,” ujar Nawal Nely yang juga Dewan Pengawas IAI itu.

Keberadaan artificial intelligence (AI) bisa membantu kemampuan teknis akuntan dan bisa meningkatkan kepercayaan atas disclosure yang disampaikan. Nawal Nely mengajak generasi muda akuntan untuk mau belajar lebih dari prinsip akuntansi yang sudah ada, dan dikombinasi dengan data scientist agar lebih kuat, untuk bisa menghasilkan integritas dan efisiensi.

Sementara itu, Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) Kementerian Keuangan, Erawati mengatakan, tren dalam jasa akuntansi akan terus berkembang, sesuai dengan perkembangan bisnis dan teknologi. Kemajuan teknologi dan otomatisasi akan terus mengubah cara akuntan dalam bekerja. Proses akuntansi dan pemrosesan data sekarang dapat diotomatisasi, sehingga akuntan harus bisa melakukan analisis data yang lebih kompleks.

Baca Juga: Harus Akuntabel, Arifin Tasrif Berharap Adanya Optimalisasi Pengelolaan ESDM

“Akuntan harus bisa mengidentifikasi tren, peluang, dan risiko yang mempengaruhi perusahaan. Akuntan juga harus bisa memberikan informasi yag akurat dan relevan mengenai aktivitas bisnis terkait dengan keberlanjutan,” jelas Erawati.

Kepala PPPK menambahkan, di era digital ini data merupakan harta yang sangat berharga. Tidak hanya angka, berbagai sumber data yang dapat diolah sebagai informasi yang berharga untuk membimbing strategi bisnis dan meningkatkan efisiensi operasionalisasi suatu usaha. Menurutnya, sejalan dengan perkembangan membentuk dunia keuangan yang maju, akuntan harus mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko, sehingga harus bisa menyajikan infomarsi yang kredibel. Di masa depan, akuntan akan lebih berperan sebagai konsultan bisnis untuk perencaaan dan pengelolaan risiko. Akuntan juga akan berperan dalam perlindungan data dan informasi keuangan. Peraturan perpajakan yang berubah dan perubahan yang terjadi pada standar, juga menjadi tantangan tersendiri bagi profesi akuntan.

Selain itu, tantangan profesi akuntan tidak berhenti hanya pada aspek analisis data. Kemampuan komunikasi yang baik juga harus dimiliki oleh akuntan, sehingga dapat menyampaikan informasi yang relevan kepada pemangku kepentingan.

Baca Juga: Kiat Ignasius Jonan Mengubah Budaya Perusahaan Menjadi Lebih Ramah Lingkungan

Pada akhirnya, fondasi berupa integritas harus tetap dijaga oleh akuntan. Akuntan memiliki tanggung jawab moral untuk mempertahankan nilai integritas dalam setiap langkah agar tetap menjaga kepercayaan publik. “Kita harus menjaga lingkungan bisnis yang jujur dan beretika. Karena itu saya berharap seluruh peserta APAFest 2023 dapat terus menjaga perkembangan profesi akuntansi dan kesuksesan perekonomian bisnis Indonesia yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: