Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyebut kalau mobil berjenis plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) yang paling relevan di Indonesia.
Apa alasannya?
“Kalau menurut saya, yang paling cocok untuk 25 tahun ke depan atau satu generasi ke depan, ya hybrid karena soal infrastruktur,” kata Jonan dikutip dari Antara.
Ia menilai penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai sepenuhnya (BEV) masih menghadapi banyak tantangan, terutama dari segi infrastruktur pengisian daya yang belum memadai di Indonesia.
“Coba dibayangkan pada 2016 atau saat 71 tahun Indonesia merdeka masih ada 1.500 kecamatan yang tidak punya SPBU. Kalau sekarang kita mau mendorong pemasangan SPKLU sebanyak SPBU ini tantangan yang tidak mudah,” tambahnya.
Mantan Direktur PT KAI itu juga menyoroti keterbatasan mobil listrik dalam jarak tempuh, jika dibandingkan mobil konvensional berbahan bakar fosil.
Oleh karena itu, menurutnya PHEV, yang memadukan listrik dan bensin akan lebih sesuai dalam waktu dekat.
Dengan cara bekerjanya yang fleksibel, PHEV ia nilai lebih kompatibel dengan kondisi infrastruktur Indonesia saat ini, jika tetap bertujuan untuk mengurangi emisi dan aspek lingkungan lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement