Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengatakan bahwa pasar kripto di Indonesia dianggap siap menghadapi bonus demografi. Apa alasannya?
Dilansir dari keterangannya pada Kamis (16/11/2023), badan tersebut mengambil data dari BPS tahun 2022 yang menjelaskan bahwa dari tahun 2012 hingga tahun 2035, Indonesia akan memasuki masa bonus demografi, dengan periode puncak antara tahun 2020-2030. Alhasil, jumlah penduduk usia produktif mencapai dua kali lipat dari jumlah penduduk usia anak dan lanjut usia.
Baca Juga: 46% Kripto Hilang Akibat Eksploitasi yang Disebabkan Lemahnya Web2 Tradisional
Bappebti juga merujuk data yang mereka kelola, yakni demografi pelanggan aset kripto di Indonesia tahun 2022 didominasi oleh generasi muda dengan rentang usia 18-24 tahun sebesar 28,2% dan 25-30 tahun sebesar 28,5%. Artinya, sebanyak 50% lebih peminat aset kripto adalah anak muda di bawah usia 30 tahun, dan 23,5%-nya didominasi oleh investor aset kripto berlatar belakang pelajar atau mahasiswa.
Pelaksana Tugas (Plt) Bappebti, Kasan saat berkunjung ke kantor CFX Indonesia, mengatakan bahwa adanya ekosistem lengkap pada industri kripto di Indonesia, diharapkan dapat memperkuat perlindungan kepada masyarakat sebagai pelanggan dan memberikan kepastian berusaha.
Ekosistem yang lengkap melalui CFX tersebut dianggap dapat mengakomodasi kebutuhan literasi dan edukasi kripto pada generasi muda dalam menghadapi bonus demografi.
“Pergerakan industri kripto ini sangat dinamis, dan dihadapi dengan bonus demografi. Sehingga dengan kehadiran ekosistem untuk industri kripto yang semakin lengkap, dapat meregulasi pasar kripto sehingga semakin baik,” kata Kasan dalam keterangan resmi yang dilansir pada Kamis (16/11/2023).
Di saat yang sama, Presiden Direktur CFX Indonesia Subani mengatakan bahwa bursa kripto CFX berupaya terus melakukan sosialisasi untuk meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal Indonesia kepada masyarakat.
“Peran bursa adalah untuk mengawasi para pedagang dan sistem yang bersentuhan dengan pembeli, termonitor dan terawasi dari hulu ke hilir. Bursa juga menjadi pusat informasi untuk mengedukasi masyarakat. ini menjadi tugas utama bursa bagaimana menjangkau masyarakat luas untuk memahami pasar kripto,” jelas Subani.
Subani menambahkan, adanya bonus demografi dianggap dapat berdampak terhadap naiknya investor muda untuk masuk dan berpartisipasi di perdagangan aset kripto.
Baca Juga: Tim Keamanan Siber Klaim Rp32 Triliun Kripto Disimpan di Dompet Lama Cenderung Berisiko
“CFX memiliki berbagai harapan yang tinggi untuk menarik minat investor muda masuk dan berpartisipasi di perdagangan aset kripto, khususnya Gen-Z. CFX akan berusaha menjadi solusi yang menarik bagi investor muda yang ingin terlibat dalam pasar aset kripto dengan cara yang aman, transparan, dan teratur,” tutup Subani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement