Tingkatkan Kinerja dan Efisiensi Biaya, E-Commerce Blibli Milik Grup Djarum Adopsi Teknologi AI
Emiten milik Grup Jarum, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli telah mengadopsi teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk optimalkan kegiatan operasional logistik. Pemanfaatan teknologi AI di bidang operasional logistik ini diantaranya berperan untuk prediksi kebutuhan stok, rekomendasi kebutuhan yang terpersonalisasi, selain itu, integrasi AI juga memungkinkan transformasi pengelolaan logistik yang lebih signifikan, seperti identifikasi dan solusi masalah secara real-time hingga berkontribusi pada pengelolaan logistik yang lebih cepat dan efisien.
Azizah Purwitasari, Head of Business Process Transformation Blibli mengungkapkan upaya Blibli dalam mengadopsi AI pada bidang logistik ini sejalan dengan harapan pemerintah yang ingin mendorong lebih banyak pemanfaatan teknologi AI yang kini sudah meliputi berbagai sektor.
Pada tahun 2021, misalnya, AI telah membantu sekitar 26,7 juta pekerja Indonesia atau sebesar 21,1% dari total tenaga kerja kala itu, dengan sektor perdagangan tercatat sebagai yang kinerjanya paling teroptimalkan oleh teknologi ini.
“Implementasi dari teknologi AI kami gunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional, memberikan pengalaman pelanggan yang unggul, dan menjadi yang terdepan dalam inovasi di industri e-commerce. Integrasi AI juga tidak hanya melibatkan pengembangan teknologi, tetapi juga dalam strategi bisnis yang menyeluruh untuk mencapai keunggulan kompetitif dan pertumbuhan berkelanjutan,” ujarnya.
Baca Juga: Sequis Adopsi Artificial Intelligence: Kualitas Layanan Nasabah Makin Prima
Menurut Azizah, pemanfaatan AI juga menjadi bentuk adaptabilitas Blibli dalam menghadapi kompleksitas bisnis yang harus mampu menjawab tantangan dalam menjaga kepuasan belanja pelanggan, sebagaimana yang disuarakan oleh Perseroan melalui semangat terbarunya, Simplify to Amplify.
Saat ini, implementasi AI pada pengemasan semakin tinggi dari sisi adoption rate yaitu meningkat hingga 86%, yang artinya rekomendasi yang diberikan oleh AI semakin baik dan tepat untuk dijadikan acuan oleh tim packer pada saat melakukan pengemasan barang. Ditambah lagi, inovasi ini juga sudah menurunkan biaya pengemasan hingga 11% selama empat bulan dioperasikan.
Baca Juga: Wamenkominfo Dorong Adopsi Teknologi AI untuk Bidang Kedokteran
Lebih lanjut, pemanfaatan AI memperkuat komitmen Blibli dalam membangun sistem pergudangan dan distribusi yang lebih efektif dan memadai, di mana kini didukung oleh 16 gudang terpadu yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Jaringan logistik Blibli juga menerapkan siklus transformasi yang berasal dari proses kolaborasi dengan berbagai tim, mulai dari tim Business Process Transformation, Warehouse, Data Science, Data Analytics, dan tim Technology Warehouse Management System.
“Proses pembangunan model AI tidak hanya sekadar kegiatan pengembangan, melainkan suatu perjalanan pembelajaran berkelanjutan. Saat ini, manfaat AI dalam sistem logistik sudah semakin terukur berkat peningkatan adoption rate dan pengurangan packaging cost yang signifikan. Tentunya evaluasi dan analisis masih akan terus dilakukan untuk mengoptimalkan implementasi, memastikan efisiensi, dan meningkatkan manfaat secara keseluruhan,” pungkas Azizah.
Ke depannya, Blibli menargetkan transformasi yang menyeluruh mulai dari people, process, dan sistem untuk menjamin implementasi teknologi AI ini dapat berjalan maksimal dalam memperkuat ekosistem dan meningkatkan kapabilitas last-mile delivery.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement