Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gabung Tim Pemenangan Anies Baswedan, Yusuf Martak: Semua yang Saya Lakukan atas Restu Habib Rizieq

Gabung Tim Pemenangan Anies Baswedan, Yusuf Martak: Semua yang Saya Lakukan atas Restu Habib Rizieq Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (tengah) bersiap menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (12/12/2020). Rizieq Shihab tiba di Mapolda Metro Jaya untuk diperiksa sebagai tersangka kasus pelanggaran protokol kesehatan terkait kerumunan di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta pada 14 November lalu. | Kredit Foto: Antara/Fauzan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Yusuf Muhammad Martak angkat suara soal bergabungnya ia ke tim pemenangan nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

Sebagaimana diketahui, dalam pengumuman TIMNAS AMIN beberapa waktu lalu, nama Yusuf Martak ada di jajaran Co Captain AMIN lebih tepatnya Co-captain 8 TIMNAS AMIN.

Mengenai hal ini, Yusuf Martak mengaku segala langkah yang ia ambil telah melalui konsultasi dengan sosok eks petinggi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizeiq Shihab.

Ia menyebut telah mendapat restu dari Rizieq Shihab dalam setiap langkah yang ia ambil.

Baca Juga: Kiai Top Dukung Anies Baswedan, Begini Pengakuan Kakak Kandung Gus Baha

“Semua yang saya lakukan dan saya jalankan atas keputusan rapat dan restu Habib Rizieq, tidak ada satu pun langkah yang saya ambil tanpa keputusan bersama,” jelas Yusuf Martak dalam sambutannya di acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Az Zikra Bogor, Sabtu (19/11/23).

Yusuf Martak pun menyinggung ijtima ulama sebelumnya di 2019 di mana kegiatan atau acara serupa dilakukan.

Menurutnya, umat telah diselamatkan karena segera meninggalkan paslon yang dulu mereka dukung yang mana menurutnya telah berkhianat.

“Suka duka telah kita lalui, segala perjuangan telah kita lakukan tanpa pamrih tanpa meminta apa pun dari paslon, tetapi alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah yang lebih cinta kepada kita menyelamatkan kita dari Paslon yang sudah ada indikasi mengkhianati kita,” jelasnya.

Untuk diketahui, pada 2019 Ijtima Ulama menghasilkan rekomendasi mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Setelah kalah, Prabowo memilih gabung ke Kabinet Jokowi.

Tak lupa Yusuf Martak menyinggung soal peran Rizieq Shihab dalam kemenangan Anies di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Ia berharap hal serupa juga terjadi di mana Anies akan didukung peserta Ijtima termasuk dapat dukungan kembali dari Rizieq Shihab.

“Saya hanya memberikan satu kata kunci bahwa keumatan di bawah komando Habib Rizieq yang telah menyukseskan Anies Baswedan menghantarkan hingga jadi Gubernur DKI, Insya Allah ke depan kita juga akan bersama-sama dan mendapat suatu keberhasilan untuk keselamatan bangsa, umat, negara insya Allah ini akan dikabulkan,” jelasnya.

Ijtima Ulama Rekomendasikan Anies-Muhaimin

Sementara itu pada malam di hari yang sama, keputusan Ijtima Ulama diumumkan yang mana merekomendasikan paslon Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.

"Capres yang direkomendasikan adalah Pak Anies Baswedan dan Pak Muhaimin Iskandar," kata Aziz Yanuar Anggota Steering Committee (SC) Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional.

Sebelumnya, Anies yang ditemani Cak Imin dalam sambutannya menawarkan visi satu kemakmuran dan keadilan ke peserta ijtima ulama.

Hal ini menurutnya merupakan pelengkap dari sejarah panjang Indonesia sampai berdiri saat ini yakni Satu bangsa, satu negara, satu kesatuan, satu tanah-air.

“Kami berdua membawa visi yang berikutnya, Indonesia harus satu kemakmuran. Karena kalau kita tidak satu kemakmuran akan terjadi ketimpangan luar biasa. Yang buat negara bersatu atau tidak apabila kita merasakan satu kemakmuran dan keadilan,” jelasnya.

Anies mengungkapkan demikian karena menurutnya ketimpangan Indonesia benar adanya. Sebagai contoh ia menyinggung indeks pembangunan manusia antara Jawa-Sumatera dengan daerah lainnya yang menurutnya tak merata.

Baca Juga: Anies Baswedan Akui Sulit Indonesia Bisa Selesaikan Konflik Israel-Palestina: Jauh Sekali!

“Jawa-Sumatera putih, sisanya kuning, Indeks pembangunan manusia di Jawa dan Sumatera tahun 2013 adalah 69. Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, dll indeksnya 69 pada 2023 artinya mereka tertinggal 10 tahun dari Jawa dan Sumatera, jedanya selisihnya 10 tahun,” jelas Anies.

Karenanya menurut Anies, pembangunan yang selama ini berlangsung seharusnya tidak hanya berfokus pada infrastruktur.

Lebih dari itu, Anies menegaskan pembangunan manusia harus digalakkan demi mewujudkan pemerataan dan memberantas ketimpangan.

“Pembangunan adalah membangun manusianya bukan membangun jalannya, bukan sekadar barang yang bisa difoto, pembangunan ujungnya adalah membuat manusia yang berakhlak al karimah membangun manusia kompeten yang bisa mandiri dan sejahtera, pembangunan adalah soal manusia bukan tentang infrastruktur, itulah pembangunan, ini yang kan jadi perhatian kami,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: