Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan Akui Sulit Indonesia Bisa Selesaikan Konflik Israel-Palestina: Jauh Sekali!

Anies Baswedan Akui Sulit Indonesia Bisa Selesaikan Konflik Israel-Palestina: Jauh Sekali! Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan blak-blakan menilai sulit Indonesia jadi pihak yang bisa menyelesaikan konflik Palestina-Israel.

Hal ini Anies sampaikan di acara Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Stategis Politik Luar Negeri” pada Rabu (8/11/23) yang diselenggarakan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia.

“Kenyataannya kita tidak usah berpretensi bisa menyelesaikan konflik Israel-Palestina, itu jauh sekali,” ungkap Anies.

Bukannya tanpa alasan, Anies mengungkapkan sebelum-sebelumnya, pihak-pihak lain yang punya power lebih besar dibandingkan Indonesia sudah mencoba menyelesaikan konflik ini namun pada akhirnya gagal juga.

Baca Juga: Anies Baswedan: Indonesia saat Ini Penuh dengan Ketidakadilan

Karenanya, Anies menawarkan gagasan investasi jangka panjang untuk Palestina ke depannya yang menyasar pada anak-anak Palestina saat ini. Salah satu ide atau gagasan yang Anies tawarkan adalah mengajak anak-anak Palestina mengunjungi Indonesia.

Menurut Anies, dengan membawa anak-anak Palestina ke Indonesia, diharapkan mereka bisa belajar mengenai pentingnya persatuan di tengah banyaknya pandangan-pandangan untuk membuat posisi mereka kuat.

Sejarah masa lalu dan kekuatan Indonesia dalam menjaga persatuan ini yang ingin Anies tanamkan ke anak-anak Palestina dengan harapan mereka ketika kembali ke kampung halaman bisa membangkitkan persatuan di kalangan mereka, memperkuat posisi kebangsaan, serta menyatukan faksi-faksi yang ada di internal mereka.

“Indonesia harus proaktif mempersatukan Palestina. Menurut saya peran Indonesia ada di situ, apa yang Indonesia kerjakan? Ini konflik panjang, investasi dari awal, anak-anak Palestina dari Gaza, fatah dll, apa susahnya bawa mereka ke sini lihat kehidupan di sini, bisa ratus atau ribu tinggal di sini melihat bagaimana kita bersatu tenang teduh, bawa pengalaman itu, mereka pulang terus itu proses panjang. Kita proaktif, bukan saja mempersatukan faksi yang itu tidak gampang, tapi kita investasi di generasi berikutnya secara serius bawa ke sini. Jadi proaktifnya itu bukan hanya di level politik tapi di pendidikan, kultural, di sisi mana yang kita bisa reach out,” ungkapnya.

“Tujuannya membantu mempercepat terjadinya persatuan, tanpa mereka bersatu tidak mungkin. Itu dulu kalau faksi Soekarno dan Sjahrir tidak bersatu tidak terjadi juga kemerdekaan. Jadi kami melihat pentingnya secara serius kita melakukan itu,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: