Soroti Korupsi di Proyek Strategis Nasional Jadi Fokus Presiden Jokowi, Ahmad Sahroni: Jangan Bermain-main di PSN
Tim penyidik Jampidsus Kejagung memeriksa mantan pejabat eselon I pada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pejabat yang dimaksud ialah mantan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub berinisial PB.
Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana, pada Senin (20/11/23), mengatakan bahwa pemeriksaan itu terkait dugaan korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017 sampai dengan 2023 senilai Rp 1,3 triliun.
Kasus yang tengah ditangani Kejagung ini pun turut mendapat sorotan dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.
Politikus NasDem tersebut mendukung penuh proses pengusutan dugaan korupsi jalur kereta api tersebut. Karena menurut Sahroni, jalur kereta Besitang-Langsa ini merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang merupakan fokus Presiden Jokowi.
“Kejagung harus melakukan pengusutan tuntas terhadap seluruh pelaku di dalam dugaan korupsi ini. Karena jalur kereta Besitang-Langsa ini kan salah satu proyek strategis nasional, yang memang jadi fokus utama Pak Presiden Jokowi. Dan kalau masih ada yang berani main-main, berarti sudah sangat keterlaluan sekali. Harus dibongkar semua, jangan sampai PSN dijadikan ladang korupsi,” ujar Sahroni dalam keterangan (21/11).
Lebih lanjut, Sahroni pun turut menyoroti terkait skema yang dimainkan oleh para terduga pelaku. Menurut Sahroni, rekayasa jahat yang dilakukan oleh para oknum dapat membuat hasil proyek memiliki kualitas yang rendah dan tidak bertahan lama.
"Kalau dilihat skema permainannya, mereka ini kan memecah nilai proyek menjadi beberapa proyek dengan nominal lebih kecil. Tujuannya apa? Sudah jelas untuk menghindari proses lelang, agar dia-dia lagi yang menang. Ini yang kadang bikin kualitas hasil proyek tidak bertahan lama, karena yang menjalankan tidak kompeten,” tambahnya.
Sahroni juga melihat bahwa skema korupsi ini seperti memang sudah dipersiapkan sejak awal. Seakan-akan proyek strategis nasional (PSN) target korupsi yang mudah bagi mereka.
"Niat jahatnya sangat terstruktur dan penuh persiapan. PSN ini semacam jadi ‘sapi perah’ saja bagi para oknum, semuanya hanya untuk kepentingan pribadi semata,” demikian Sahroni.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement