Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Buruh Jadi Korban Boikot Israel, PKS: Jika Antara Hidup dan Mati...

Soal Buruh Jadi Korban Boikot Israel, PKS: Jika Antara Hidup dan Mati... Kredit Foto: Antara/Ardiansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKS, Syahrul Aidi Maazat mendukung segala upaya yang dilakukan sejumlah pihak untuk mendukung kemerdekaan dari Palestina. Pihaknya mengajak semua pihak untuk tak pesimis melancarkan upaya mengutuk tindakan dari Israel.

“Kita tidak boleh pernah pesimis terhadap upaya-upaya yang kita lakukan untuk memerdekakan palestina kita tau ada kekuatan besar yang memberikan dukungan kepada israel, tidak ada satu alasan pun untuk memberikan pembenaran kepada israel untuk melakukan genosida, Indonesia sebagai negara yang dalam Undang-Undangnya menolak yang namanya penjajahan dan menjunjung tinggi kemerdekaan suatu bangsa, memiliki kewajiban secara bangsa indonesia untuk mendukung palestina," tegasnya, dilansir pada Rabu (22/11).

Baca Juga: Di Hadapan Tokoh Yahudi Ketum PBNU Minta Hentikan Agresi Israel ke Palestina

Selanjutnya, Syahrul juga singgung terkait permasalahan boikot, ia menyampaikan bahwa meskipun tindakan boikot kemungkinan bisa berdampak pada pekerja/karyawan Indonesia yang bekerja di dalamnya, akan tetapi peluang ruginya lebih besar apabila kita terus mendukung kegiatan ekonomi yang memberikan dukungan kepada Israel.

“Mengenai upaya boikot terhadap prodak-prodak yang memberikan dukungan kepada israel, bukankah barang barang yang kita boikot ini karyawan-karyawannya dari Indonesia, saya katakan ya betul, tapi mudharatnya lebih besar, kalau mereka ini antara hidup dan mati dengan memberikan dukungan kepada kegiatan ekonomi yang memberikan dukungan kepada israel itu sama saja kita mendukung genosida, sama saja kita memberikan peluru kepada Israel untuk ditembakkan kepada bangsa palestina,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Syahrul mengungkapkan bahwa atas nama pemerintah Indonesia ia pernah menawarkan kepada pemerintah Palestina untuk menjadi perantara rekonsiliasi organisasi-organisasi perjuangan rakyat Palestina yang ada di sana, karena persatuan dari rakyat Palestina sangat dibutuhkan untuk membangun kekuatan dan menjemput kemerdekaan Palestina.

“Kita pernah menawarkan ketika berkunjung ke Jordan bertemu dengan fatah (pemerintah) palestina, menawarkan indonesia sebagai perantara untuk rekonsiliasi hamas dan fatah/organisasi-organisasi perjuangan rakyat palestina, belajar dari budaya negara indonesia berbeda-beda tetapi bisa satu, dan dari persatuan itu hadir kemerdekaan Indonesia, itu sudah pernah disampaikan tapi respon fatah belum terlalu bagus saat itu, mudah-mudahan kita bisa ulang lagi, karena persatuan mereka ini sangat dibutukan untuk membangun kekuatan," tegasnya.

Dalam kalimatnya, Syahrul mengapresiasi kegiatan webinar yang dilakukan oleh Fraksi PKS dan mendorong untuk dapat mengajak seluruh fraksi yang ada untuk masif menyuarakan dukungan kemerdekaan Palestina. Syahrul juga mengapresiasi masyarakat dari suatu desa di Riau yang membuat kegiatan penggalangan donasi untuk Palestina dan terkumpul hingga 50 juta.

“Saya merasa bangga disebuah desa di pelosok Riau ada sebuah desa yang membuat kegiatan untuk mengumpulkan dana untuk rakyat palestina dan terkumpul 50 juta, jadi rakyat ini mempunyai hasil kebun, setiap orang mempunyai kebun dan pada hari itu mereka kebetulan sedang menerima gaji dan sebagian gaji itu mereka sumbangkan ke palestina," jelasnya.

Baca Juga: Kebiadaban Israel, PKS Kutuk Penyerangan RS Indonesia di Gaza

Syahrul dalam pernyataan penutupnya kembali menekankan bahwa agar kita semua tidak pernah bosan mendukung perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina, dikarenakan sikap dan upaya tersebut merupakan amanah dan tanggung jawab sebagai warga dari bangsa Indonesia, secara agama, dan sebagai sesama umat manusia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: