Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRI Insurance Berikan Edukasi dan Literasi Keuangan ke 300 Pedagang Pasar Kota Kediri

BRI Insurance Berikan Edukasi dan Literasi Keuangan ke 300 Pedagang Pasar Kota Kediri Kredit Foto: BRIN
Warta Ekonomi, Jakarta -

BRI Insurance (BRINS) kembali melakukan kegiatan edukasi literasi keuangan kepada 300 pedagang pasar dan industri mikro, kecil, menengah (IMKM) yang ada di Kediri. 

CEO BRI Insurance Budi Legowo mengungkapkan bahwa  berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2022, tingkat literasi jasa keuangan untuk sektor asuransi baru mencapai 31 persen. Sedangkan tingkat inklusi keuangannya justru baru 16 persen. 

”Memang challenge untuk kita agar terus melakukan upaya agar masyarakat semakin paham atau sadar bahwa risiko bisa terjadi kapan saja. Jika itu terjadi, tentu bisa mengganggu perencanaan keuangan,” Ucap Budi.

Menurut Budi, pada 2023 ini pelaku UMKM yang telah memegang polis asuransi sudah mencapai 10 juta peserta. Dengan penyebaran informasi dan akses yang masif, diharapkan jumlahnya bisa meningkat menjadi 13—14 juta pelaku usaha yang terlindungi bisnisnya. 

”Indonesia berada di wilayah Indo-Pasifik yang kita kenal dengan ring of fire. Ini jadi salah satu pencetus gagalnya suatu perencanaan keuangan. Tahun lalu gempa tercatat 10 ribu lebih di Indonesia. Belum lagi gunung meletus. Pada saat ini terjadi, mudah-mudahan UMKM bisa tetap tegar dan menjalankan profesinya,” ucap Budi.

Baca Juga: BRI Insurance Berikan Edukasi & Literasi Keuangan Kepada 250 Pedagang Pasar di Kota Malang

Kegiatan yang dilakukan juga dihadiri oleh Bambang Supriyanto selaku Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri, yang mengatakan saat ini tingkat literasi masyarakat lebih tinggi dibandingkan inklusi. Artinya, pengguna asuransi masih jauh lebih sedikit dibandingkan tingkat pemahaman masyarakat tentang literasi asuransi.

”Ini berbanding terbalik dengan secara umum bahwa tingkat inklusi keuangan lebih tinggi, namun literasinya masih rendah,” Ucap Bambang.

Menurut Bambang Masyarakat masih harus diedukasi tentang literasi keuangan agar tidak terus dirugikan dalam kaitannya dengan penggunaan produk jasa keuangan. ”Misalnya, jangan sampai menjadi korban investasi bodong atau pinjol (pinjaman online) ilegal. Kalaupun pinjol harus yang resmi dan secukupnya. Sesuai kebutuhannya,” sambungnya.

Kegiatan edukasi literasi disambut baik oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melalui Wakil Bupati Kediri yaitu Dewi Maria Ulfa. Dewi menyampaikan, belum lama ini banyak warga yang terjerat investasi bodong. Selain itu, kebakaran di Pasar Ngadiluwih dan Pasar Gringging beberapa waktu lalu bisa jadi pelajaran. ”Asuransi bisa menekan kerugian karena kejadian yang tidak diinginkan,” ungkapnya.

Bambang Yulianto selaku Rektor Universitas Islam Kadiri (Uniska) mengatakan saat ini konsep literasi tidak hanya terbatas pada baca, tulis, dan hitung. ”Literasi sudah macam-macam. Literasi keuangan, kesehatan, makanan, sosial, kemanusiaan. Nah, kali ini kita fokus pada literasi keuangan dari BRI Insurance. Dan 20 persen yang hadir adalah mahasiswa kami,” ucapnya. 

Baca Juga: Berikan Layanan Asuransi Pintar, BRI Insurance Hadir di Kota Mataram

Menurut Leak Kustiyo selaku CEO Jawa Pos Media mengatakan bahwa, Jawa Pos sangat antusias membangun budaya masyarakat yang literatif. ”Terutama dalam hal keuangan,” katanya.

Selain itu, dengan visi sebagai mitra terpercaya dan handal untuk solusi perlindungan, BRI Insurance berkomitmen untuk siap memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Indonesia dengan berbagai produk dan kemudahan layanan untuk perlindungan atas risiko kerugian di Kota Kediri yakni berupa Produk Asuransi Rumah, Mobil, Kecelakaan Diri dan Asuransi lainnya, BRINS juga memiliki Asuransi Mikro yaitu asuransi mikro meliputi Asuransi Mikro Kerusakan Tempat Usaha, Rumahku, Motorku, dan Proteksiku.

Di kesempatan yang sama Sony Harsono selaku Direktur Operasional dan Keuangan menjelaskan bahwa Asuransi Mikro yang ditawarkan tergolong murah yakni dengan Premi hanya mulai dari Rp40 Ribu hingga Rp 50 Ribu per tahun untuk mendapatkan manfaat proteksi berupa santunan mulai dari Rp5 Juta sampai dengan Rp 20 Juta dengan proses klaim yang mudah dan cepat serta untuk melakukan pembelian maupun klaim  dapat diakses dengan praktis melalui aplikasi BRINSmobile pada smartphone.

Baca Juga: Rangkul Komunitas Parenting, BRI Insurance Gencarkan Edukasi Literasi dan Inklusi

"Misalnya, dalam sehari untuk para perokok cukup dengan tidak membeli rokok dua bungkus saja, sudah bisa memiliki Asuransi Mikro dan asetnya sudah dicover atas risiko yang tak terduga selama setahun" ujar Sony.

Layanan klaim asuransi yang dimiliki BRI Insurance juga terbilang mudah dan cepat serta dapat diakses secara Online. Itu semua dilakukan untuk menjaga kepercayaan sekaligus merubah persepsi Masyarakat terhadap asuransi yang dikenal ribet dan lama proses klaimnya.

Ade Zulfikar selaku Direktur Teknik BRI Insurance mengatakan bahwa apabila terjadi risiko kepada Para pedagang yang telah terdaftar peserta asuransi mikro maka jangan ragu dan jangan takut saat klaim asuransi itu lama dan sulit.

"Sejauh ini kami telah melakukan pembayaran klaim kepada nasabah asuransi mikro itu sekitar 3 s.d 5 hari, pembayaran klaim langsung cair ke rekening nasabah"ujar Ade

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: