Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setuju dengan Kritik Anies Baswedan, PKS: IKN Tidak Tepat untuk Pemerataan!

Setuju dengan Kritik Anies Baswedan, PKS: IKN Tidak Tepat untuk Pemerataan! Bakal calon presiden Anies Baswedan (kiri) didampingi istri Fery Farhati menyampaikan pidato politik di hadapan pendukung saat Silaturrahmi Temu Rakyat Aceh di Lapangan Bumi Gas, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, Aceh, Rabu (1/11/2023). Dalam kegiatan itu Anies Baswedan bertemu kaum milenial Aceh dan menyaksikan deklarasi dukungan partai politik lokal Aceh untuk pasangan Anies Baswedan ? Muhaimin Iskandar (AMIN) sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029. | Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid angkat suara soal Anies Baswedan yang mengkritik mega proyek era Jokowi, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang disampaikan Anies di acara dialog terbuka calon presiden-wakil presiden Pilpres 2024 di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (22/11/23).

Menurut Kholid apa yang disampaikan Anies sudah tepat di mana jika IKN dimaksudkan untuk mewujudkan pemerataan maka itu tidak tepat.

"Jika alasan memindahkan ibu kota adalah untuk pemerataan, itu tidak tepat,” ungkap Kholid dikutip dari laman pks.id, Jumat (24/11/23).

Menurut Kholid pemerataan ekonomi di wilayah-wilayah Indonesia diwujudkan bukan dengan cara memindahkan Ibu Kota.

Baca Juga: Investor Asing Belum Ada di IKN, Jokowi: Masa Satu Saja Ndak Ada...

Ia menilai apa yang disampaikan Anies mengenai pembangunan pusat ekonomi di wilayah-wilayah jauh lebih penting untuk mengatasi permasalahan ketimpangan di Indonesia.

Lanjut Kholid, pemerataan pembangunan juga bisa dilakukan dengan cara membesarkan kota-kota yang sudah terbangun dengan baik, dan menaikkan kelasnya.

“Pemerataan ekonomi bukan dengan cara memindahkan ibu kota, tetapi dengan cara membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru, sesuai dengan keunggulan daya saing masing-masing wilayah," ungkap Kholid.

"Kota-kota yang kecil menjadi kota menengah, kota menengah menjadi kota besar, dan kota besar menjadi kota yg lebih maju lagi sebagai motor pertumbuhan ekonomi," lanjut caleg DPR RI dapil Depok dan Bekasi tersebut.

Sebelumnya, Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menilai mega proyek era Jokowi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bukanlah solusi dari ketimpangan yang ada di Indonesia. Menurut Anies IKN tidak bisa menghadirkan pemerataan ekonomi wilayah-wilayah di Indonesia.

Hal ini Anies sampaikan dalam acara dialog terbuka calon presiden-wakil presiden Pilpres 2024 yang diselenggarakan PP Muhammadiyah. Dialog pertama ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (22/11/23).

Alih-alih membangun baru satu kota besar terlebih letaknya di tengah hutan, Anies menilai seharusnya fokus pada pengembangan wilayah-wilayah di seluruh Indonesia agar tidak terjadi ketimpangan. Membuat kota kecil jadi kota menengah dan menengah jadi besar menurut Anies bisa mengatasi ketimpangan dan mewujudkan pemerataan di wilayah-wilayah Indonesia.

“Karena itu menghasilkan sebuah kota baru yang timpang dengan daerah di sekitarnya. Antara tujuan mau meratakan Indonesia tidak (masuk). Kalau mau meratakan maka bangun kota kecil jadi menengah, menegah jadi besar di seluruh wilayah Indonesia bukan hanya membangun satu kota di tengah hutan,” jelasnya.

Anies tak menampik pembangunan infrastruktur penting dilakukan untuk pertumbuhan ekonomi ke depan, hanya saja menurutnya meratakan peningkatan kualitas manusia juga tak kalah penting agar ketimpangan bisa diatasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: