Kerja Target Pembangunan Rumah Subsidi, Apersi Kian Masif Edukasi Pekerja Informal
Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) menargetkan pembangunan sebanyak 100 ribu unit rumah subsidi pada 2023.
Ketua Umum Apersi Junaidi Abdillah mengatakan pembangunan rumah subsidi ini terdiri dari 70% rumah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) program pemerintah dan 30 persen rumah komersial untuk masyarakat menengah.
Baca Juga: Arahan Jokowi, Biaya Bantuan Rumah Rusak Pasca Bencana Akan Punya Standar Baru
Langkah tersebut dilakukan sebagai dukungan terhadap program pemerintah agar masyarakat lebih mudah memiliki rumah melalui KPR perbankan.
"Kita targetkan 10O ribu unit setiap tahun merupakan KPR subsidi dan rumah komersial," kata Junaidi kepada wartawan disela Rakepda Apersi Jabar 2023 di Bandung, dilansir Jumat (24/11).
Beberapa faktor yang menghambat masyarakat dalam memiliki rumah seperti keterbatasan lahan dan regulasi perbankan termasuk perubahan berbagai kebijakan dari pemerintah.
"Target kita sebelumnya mencapai 130 ribu unit," ujarnya.
Baca Juga: Rumah Pj Gubernur DKI Jakarta Dijaga Ketat Polisi, Waduh Ada Apa?
Junaidi menyebutkan hampir 70 persen masyarakat berpenghasilan non-fixed income (masyarakat informal) seperti berprofesi sebagai pedagang membutuhkan perhatian khusus. Pasalnya, pedagang dan pengusaha kecil tidak mempunyai administrasi yang lengkap sehingga terkendala untuk mengambil KPR.
Untuk itu, dengan melibatkan Apersi masakat akan diedukasi agar bisa mendapatkan pembiayaan dari perbankan.
"Minimal edukasi melalui pengembang sehingga masyarakat bisa memiliki rumah," ujarnya.
Baca Juga: Gandeng doctorSHARE, PIS Selenggarakan Layanan Rumah Sakit Apung untuk Papua
Apersi juga berkomitmen mengupayakan masyarakat berpenghasilan rendah mendapat kemudahan mengajukan KPR rumah. Selain itu, diharapkan pemerintah bisa memberikan regulasi dan kebijakan yang mempermudah masyarakat khususnya masyarakat non-fixed income.
"Mereka sama sebagai warga negara sehingga memiliki hak yang sama untuk memiliki rumah," tegasnya.
Sementara itu kegiatan Rakerda Apersi Jabar yang diikuti 300 peserta ini merupakan agenda rutin yang dilakukan minimal dua kali dalam satu periode.
Junaidi menambahkan dalam Rakerda ini dibahas tentang program kerja yang sudah dilakukan dan akan dilakukan sehingga menghasilkan rekomendasi yang bisa bermanfaat untuk semua pihak.
Baca Juga: Rumah Kemasan dan Rumah Produksi Bersama Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas UMKM
"Jadi Rakerda ini menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi mitra juga organisasi itu sendiri," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement