PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyatakan bahwa perseroan bakal mencari dana segar dari pasar modal melalui aksi korporasi.
Perseroan akanmelakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau bisa disebut dengan rights issue. Hal itu dikatakan dalam acara Public Expose Live yang digelar Senin (27/11).
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Mahendra Vijaya, mengungkapkan bila aksi korporasi ini dilakukan seiring dengan rencana Penyertaan Modal Pemerintah (PMN) 2024, mencapai sebesar Rp6 triliun.
Baca Juga: Dividen BUMN Tembus Rp 74,1 Triliun, Pengamat: Reformasi Erick Thohir Berhasil
"Kami perkirakan realisasinya (rights issue) itu di kuartal I-2024. Kami berpeluang untuk melaksanakan rights issue itu sekitar Rp3,2 triliun. Tapi, kami tetap melihat seberapa besar antusias masyarakat bisa menyerap rights issue tersebut," tegasnya.
Adapun dana tersebut nantinya akan dipergunakan perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dan menyehatkan kondisi keuangan.
Sementara itu, Mahendra menegaskan bila pada tahun politik (Pemilu) di 2024, perseroan tetap optimis terhadap bisnis yang dijalani dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan roda bisnisnya.
“Kami akui perusahaan seperti WIKA itu mengalami perlambatan di tahun pemilu, karena menunggu kebijakan dari Pemilu. Namun kami tetap optimis raihan kontrak baru di 2024, mungkin akan sama dengan target tahun ini yang sekitar Rp25-27 triliun, dan kami harap sih bisa di tercapai di tahun 2024," tutupnya. .
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement