Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usai Kena Peretasan, Bursa Kripto HTX Kembalikan Layanan Bitcoin

Usai Kena Peretasan, Bursa Kripto HTX Kembalikan Layanan Bitcoin Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa kripto HTX akhirnya kembali pulih, setoran dan penarikan Bitcoin (BTC) telah kembali ke bursa tersebut, setelah mengalami eksploitasi dan peretasan sebesar US$30 juta (Rp465 miliar) pada 22 November lalu. 

Dilansir dari laman Cointelegraph pada Senin (27/11/2023), bursa kripto yang sebelumnya dinamakan Huobi ini, HTX mengumumkan fungsionalitas setoran dan penarikan kembali untuk berbagai mata uang, termasuk BTC, Ether (ETH), Tron (TRX), dan Tether (USDT) melalui posting blog perusahaan pada 26 November lalu. 

Baca Juga: Skenario Win-Win: Kesepakatan Binance-DOJ dan Persetujuan ETF Bitcoin

Tidak hanya itu, dalam postingan selanjutnya di X (sebelumnya Twitter), Justin Sun – yang terafiliasi dengan HTX dan Huobi ini – mengatakan HTX secara bertahap menuju pemulihan dengan mengembalikan fungsionalitas ke mata uang kripto yang tersisa, yang dia harapkan akan selesai "minggu depan."

Dompet panas pertukaran HTX sempat terkuras US$30 juta dalam peretasan tersebut – yang keempat kalinya dalam dua bulan pada platform kripto yang terkait atau dikendalikan Sun.

Teknologi HTX Eco Chain bridge, atau HECO Chain – yang terdiri dari HTX, Tron, dan BitTorrent, yang semuanya terhubung atau dikendalikan oleh Sun – juga diretas sebesar US$86,6 juta (Rp1,3 triliun) pada hari yang sama dengan HTX.

Pertukaran kripto milik Sun seperti Poloniex, juga mengalami serangan senilai US$100 juta (Rp1,5 triliun) pada 10 November lalu, yang menurut perusahaan keamanan blockchain CertiK kemungkinan besar disebabkan oleh kompromi kunci pribadi.

Baca Juga: Hingga Hari Ini, Setidaknya 5 Hal ini Bakal Mempengaruhi Perkembangan ETF Bitcoin

Pada 24 September, tak lama setelah Huobi diganti namanya menjadi HTX, seorang penyerang mencuri hampir US$8 juta (Rp124 miliar) dalam bentuk kripto dari bursa dompet panas tersebut. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: