Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pak Pendeta: Masa Keemasan DKI Jakarta saat Dipimpin Anies Baswedan

Pak Pendeta: Masa Keemasan DKI Jakarta saat Dipimpin Anies Baswedan Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Pendeta Jason Bolompapueng blak-blakan menyebut masa keemasan DKI Jakarta terjadi saat 2017-2022 di masa kepemimpinan Anies Baswedan.

Hal ini Pendeta Jason ungkapkan dalam sambutannya di Mubes IX PGPI di Jakarta Utara, Kamis (30/11/23) saat sesi kesempatan Anies bicara.

“Dan masa keemasan DKI Jakarta ada pada periode 2017-2022 (Anies) bagi kekristenan dan bagi gereja-gereja kita tak bisa menafikan itu,” ungkapnya sebagaimana dilihat live di kanal Youtube Aksanation, Kamis (30/11/23).

Pendata Jason pun menyinggung beberapa hal yang telah Anies kerjakan terkait kebutuhan keagamaan umat Kristen, hal-hal seperti Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) yang cukup ikonik saat Anies menjabat disinggung dalam sambutannya.

Baca Juga: Anies Baswedan Sebut IKN Tak Bisa Hadirkan Pemerataan Ekonomi, Jokowi Beri Jawaban Tegas: Tidak Bisa Sehari-Dua Hari!

Pendeta Jason mengenang bagaimana usaha Anies dalam memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) gereja-gereja di Jakarta. Menurutnya, selama ini tak jarang kegiatan ibadah umat Kristen dianggap tak sah karena tak dapat izin terkait IMB tadi.

“Kami dianggap gereja tidak jelas bahkan tidak sah karena dari yang banyak ini dianggap beribadah tanpa izin karena kami bingung izin beribadah itu IMB yang menentukan, dan bukan kita tak mau urus tapi kita tidak diberikan IMB-nya. Dan kalau terjadi gejolak sosial kecil saja apalagi gejolak politik yang jadi korban kita umat Kristen dan lebih spesifiknya aliran Pantekosta,” jelasnya.

Kondisi itu menurut Pendeta Jason mulai berubah saat Anies memimpin DKI Jakarta di mana dibandingkan kepemimpinan sebelum-sebelumnya, Anies dinilai paling banyak memberikan IMB kepada gereja-gereja.

Ia pun menyinggung sebuah momen di mana Anies turun langsung bertemu warga yang melakukan penolakan terhadap gereja, di mana pada akhirnya setelah bicara dengan Anies, warga tidak lagi lakukan penolakan.

“Bahkan ada yang menolak beliau turun langsung bernegosiasi dengan warga, nggak ada gubernur seperti ini turun langsung, sehingga saya tidak lupa kalimat warga yang menolak ‘kami memang tidak setuju tapi karena Pak Anies datang kami tidak akan menolak’,” ungkap Jason.

Sementara itu, Anies mengenang masa-masa kerjanya dulu sebagai Gubernur khususnya kedekatannya bekerja bersama Pendeta Jason.

Baca Juga: Anies Baswedan: Indonesia saat Ini Penuh dengan Ketidakadilan

Menurutnya saat hari terakhir bertugas, ia didatangi pendeta Jason yang ingin berpamitan juga.

“Di hari terakhir saya bertugas Pendeta Jason dan ibu datang ke Kantor itu hari terakhir bertugas menyampaikan farewell perpisahan, saya sampaikan ini perjalanan kita masih panjang, alhamdulillah kita bersyukur bekerja di Jakarta bisa bekerja dengan baik bersama, nampak di depan ada pendakian yang harus kita daki sama-sama, semoga pendakian kita bisa mengantarkan ke puncak-puncak baru,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: