Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Basuki Laporkan Progres Bendungan Mbay, Nagekeo NTT Capai 27%

Menteri Basuki Laporkan Progres Bendungan Mbay, Nagekeo NTT Capai 27% Kredit Foto: Kemen PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau progres pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (5/12/2023). Pembangunan bendungan telah memasuki tahap breakthrough terowongan pengelak dengan progres konstruksi 27%.

Presiden Jokowi minta agat pembangunan Bendungan Mbay dapat dioptimalkan fungsinya untuk menyuplai air irigasi pada lahan pertanian di Kabupaten Ngagekeo seluas 4.200 hektare, plus potensi pengembanganannya seluas 1.900 hektare.

“Kita harapkan dengan selesainya Bendungan Mbay ini produksi beras di Kabupaten Nagekeo bisa meningkat sampai 250%,” kata Presiden Jokowi dalam keterangannya, Selasa (5/12/2023).

Menurut Presiden Jokowi, pembanguan bendungan beserta irigasi yang masif dibangun selama ini dalam rangka strategi besar Pemerintah mencapai ketahanan pangan dan kedaulatan pangan nasional.

Baca Juga: Menteri PUPR Basuki Targetkan Penyelesaian 16 PSN Pada Akhir 2023

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain. “Pembangunan bendungan juga harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri Basuki.

Pembangunan Bendungan Mbay sesuai kontrak telah dimulai sejak 2021 melalui 2 paket pekerjaan dengan nilai kontrak Rp1,47 triliun. Paket I dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk – Bumi Indah (KSO), sedangkan Paket II oleh PT Brantas Abipraya.

Bendungan ini memiliki luas genangan 499,55 hektare yang bersumber dari Sungai Aesesa. Dengan kapasitas tampung sebesar 51,74 juta m3, Bendungan Mbay diproyeksikan untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) Mbay Kanan dan Kiri hingga 6.100 hektare.

Baca Juga: Kementerian PUPR Terima Kunjungan Bina Antarbudaya - AFS Intercultural Programs

Bendungan Mbay dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang terletak di Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan yang berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Kabupaten Nagekeo. Bendungan ini juga memiliki manfaat lain untuk mendukung kebutuhan air baku di Nagekeo sebesar 205 liter/detik dan mengurangi debit banjir Sungai Aesesa sebesar 283 m3/detik.

Pembangunan Bendungan Mbay menambah jumlah tampungan air berupa bendungan yang dibangun Kementerian PUPR di Provinsi NTT.

Sebelumnya sejak 2015, di NTT telah diselesaikan dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tiga bendungan yakni Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang (2018), Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu (2019), dan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka (2021). Selanjutnya juga tengah dibangun Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang dan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: