Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

MUF Hadapi Dinamika Ekonomi, Serap Tenaga Kerja hingga Dongkrak Literasi Keuangan Indonesia

MUF Hadapi Dinamika Ekonomi, Serap Tenaga Kerja hingga Dongkrak Literasi Keuangan Indonesia Kredit Foto: MUF
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama Mandiri Utama Finance (MUF), Stanley S. Atmadja buka suara terkait dengan efek dinamika ekonomi tanah. Ia mengatakan, hal tersebut tak begitu mempengaruhi industri multifinance atau pendanaan di Indonesia.

Menurutnya, industri multifinance sendiri tak merasakan efek dari tahun politik, diharapkan hal ini juga akan kembali dirasakan pada tahun 2024. Hal ini karena industri pendanaan tidak begitu terkait baik langsung maupun secara langsung terhadap segala hal terkait politik, khususnya kampanye.

Baca Juga: MUF-Porsche Indonesia Kolaborasi, Siap Wujudkan Mimpimu Punya Taycan!

Di sisi lain, efek dari dinamika geopolitik yang terjadi misalnya perang antara Israel dan Palestina tak begitu berpengaruh, namun kemungkinan industri pendanaan terkena efeknya saat kondisi ekonomi nasional terganggu oleh fluktuasi market internasional.

Meski begitu, Stanley mengatakan industri multifinance adalah industri yang cukup berperan besar terhadap ekonomi dari Indonesia. Serapan tenaga kerja hingga kualitas sumber daya manusia yang dikembangkan bukanlah sesuatu yang tak diremehkan, apalagi dalam mengedukasi terkait literasi keuangan di Indonesia.

“Kontribusi dari sisi human itu besar sekali, mulai dari pendidikan, training financial literacy, pelatihan karier dan sebagainya. Pegawai kami juga telah hampir mencapai 9000,” ujarnya dalam wawancara bersama Warta Ekonomi, Kamis (7/12).

Ia mengatakan, perusahaan terus mengedukasi masyarakat terkait dengan sektor pendanaan. Salah satu yang masif dilakukan adalah gerakan jaga nama baik dengan hashtag #JagaNama. Stanley mengatakan gerakan ini bertujuan agar masyarakat sadar akan bahayanya tak membayar pinjaman hingga pentingnya nama baik dalam industri keuangan.

Tak hanya itu, perusahaan juga secara langsung dan tidak langsung telah berkontribusi dalam mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Lewat penyediaan jasa pembiayaan, pihaknya telah menggerakkan ekonomi dari kelompok unbankable menuju market local.

Refinancing kebutuhannya untuk apa? Mulai dari Pendidikan, usaha dan ekspansi, Kesehatan hingga dipakai untuk umroh,” jelasnya.

Baca Juga: Gelorakan Ekonomi Kreatif, Festival Film Bulanan Hadir di Bioskop Padang

MUF juga menghadirkan sebuah program Corporate Social Responsibility (CSR) yang diberi nama Ayo Siap Kerja (ASIK). Konsep dari program ini adalah mencari jalan untuk memutus mata rantai kemiskinan yang terjadi di Indonesia. Misalnya dengan menarik generasi yang kurang mampu untuk mengikuti serangkaian program Pendidikan mengenai industri multifinance sehingga ia mempunyai skill dan sertifikasi dan siap bekerja untuk ekonomi dari Indonesia.

Penulis: Aldi Ginastiar
Laporan: Muhamad Ihsan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: