Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Solusi Atasi Inflasi, Bagaimana Strategi Tepat Lakukan Investasi Reksa Dana?

Jadi Solusi Atasi Inflasi, Bagaimana Strategi Tepat Lakukan Investasi Reksa Dana? Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jika mengingat zaman dahulu, misalnya 10 tahun lalu, dengan uang Rp100 ribu Anda bisa membeli banyak sekali barang kebutuhan. Namun, jika dibandingkan dengan sekarang, nominal uang yang sama tersebut mungkin terasa lebih terbatas dan tak bisa digunakan untuk membeli barang dengan jumlah yang sama.

Hal ini terjadi karena harga barang dan produk mengalami inflasi atau kenaikan seiring berjalannya waktu. Inflasi sendiri adalah fenomena di dunia keuangan yang sulit atau bahkan sama sekali tidak bisa dibendung. Setiap tahunnya, nilai uang akan terus berkurang karena imbas dari inflasi ini dengan tingkat kenaikan sekitar 2 sampai 3 persen per tahun, bahkan lebih tinggi. 

Mengetahui kondisi tersebut, Anda tentu perlu mencari tahu bagaimana cara agar bisa menjaga kondisi keuangan agar tak kewalahan karena terlibas inflasi. Salah satunya adalah dengan investasi reksa dana. 

Meski begitu, pahami bahwa menyiasati laju inflasi dengan investasi reksa dana tetap harus dilakukan dengan cara dan strategi yang tepat. Nah, agar tak salah langkah, simak penjelasan tentang strategi tepat berinvestasi reksa dana sebagai solusi mengatasi inflasi berikut ini. 

Tentang Fenomena Inflasi

Sebelum membahas tentang strategi investasi reksa dana untuk menyiasati inflasi, Anda sebaiknya memahami dulu tentang fenomena inflasi ini. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, inflasi adalah sebuah fenomena ketika harga dari hampir semua barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat mengalami kenaikan. 

Sebagai contoh, jika melihat kondisi 10 tahun lalu, harga dari 1 kilogram telur ayam adalah sekitar Rp15 ribu. Namun, saat mengecek di pasar saat ini, harga telur ayam telah meningkat di kisaran Rp25 ribu sampai Rp30 ribu per kilogramnya. 

Artinya, jika ingin mendapatkan telur ayam dengan berat yang sama saat ini, Anda perlu membayar uang dengan nominal hampir 2 kali lipat dibanding 10 tahun lalu. Kenaikan harga itulah yang dikenal sebagai fenomena inflasi dan secara umum tidak bisa dibendung lajunya tiap tahun. 

Strategi Investasi Reksa Dana untuk Siasati Inflasi

Pada dasarnya, ada beragam strategi yang bisa dilakukan untuk menjaga nilai uang agar tak terlibas oleh laju inflasi. Meski begitu, tiap strategi tersebut memiliki keunggulan dan kekurangannya tersendiri yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan agar mampu memberi dampak yang paling optimal. Salah satunya dengan berinvestasi di instrumen reksa dana. 

Mengapa investasi reksa dana layak dijadikan pilihan strategi untuk menyiasati laju inflasi? Jawabannya sederhana, investasi reksa dana mampu memberi peluang imbal hasil yang menjanjikan seiring waktu dan setara dengan tingkat inflasi, bahkan melampauinya. Yang terpenting, lakukan aktivitas investasi reksa dana ini dengan cara dan strategi yang tepat, antara lain:

  • Lakukan Diversifikasi

Investasi reksa dana memang bisa menjadi solusi untuk mengatasi risiko inflasi. Tapi, investasi reksa dana juga memiliki risikonya tersendiri, yaitu penurunan nilai investasi karena performa yang buruk. Untuk itu, diversifikasi menjadi strategi investasi yang wajib dilakukan oleh semua investor. 

Diversifikasi adalah membagi modal investasi ke sejumlah produk reksa dana berbeda menyesuaikan tingkat risikonya. Misalnya, Anda bisa mengalokasikan 50 persen modal investasi ke reksa dana pasar uang, 30 persen di reksa dana obligasi, dan 20 persen sisanya di reksa dana saham. Dengan begitu, saat salah satu produk reksa dana mengalami kinerja yang negatif, keuntungan di produk lainnya masih bisa mengangkat nilai portofolio investasi.

  • Pilih Jenis Reksa Dana sesuai Kebutuhan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, reksa dana memiliki beragam jenis produk dengan karakteristik yang berbeda. Contohnya, reksa dana saham dikenal sebagai produk berisiko tinggi dan cocok untuk investasi jangka panjang, sementara reksa dana pasar uang cenderung rendah risiko sehingga ideal untuk investasi jangka pendek. Tentunya, Anda perlu menyesuaikan jenis reksa dana yang dipilih dengan kebutuhan agar mampu mendapatkan manfaatnya secara optimal. 

  • Perhatikan Kondisi Ekonomi

Selain itu, strategi investasi reksa dana juga perlu disesuaikan dengan kondisi keuangan. Ketika kondisi ekonomi tengah tidak stabil, melakukan diversifikasi di produk reksa dana rendah risiko merupakan pilihan yang bijak. Sebaliknya, jika ekonomi sedang bertumbuh, reksa dana saham bisa menjadi opsi dengan tetap menyesuaikan tujuan investasi. 

  • Rutin Tanam Modal di Kondisi Apa Pun

Strategi lain yang bisa membantu Anda survive dari terpaan inflasi adalah dengan rutin investasi dalam kondisi apa pun. Sebagai contoh, tak peduli apakah kondisi pasar saham sedang naik maupun turun, Anda akan terus berinvestasi agar mampu mendapat potensi imbal hasil menjanjikan dalam jangka panjang. 

  • Tambah Pengetahuan dan Pengalaman Investasi 

Terakhir, jangan pernah berhenti untuk terus belajar dan menambah pengalaman investasi. Dengan begitu, pengambilan keputusan saat investasi bisa menjadi lebih akurat dan maksimal demi meraih potensi keuntungan yang optimal.

Pasti Terjadi, Redam Dampak Inflasi dengan Investasi 

Menjadi salah satu fenomena keuangan yang pasti terjadi, semua orang wajib memahami cara tepat untuk menyiasati inflasi. Salah satu cara yang tepat untuk meredam dampak inflasi adalah dengan investasi. Meski begitu, pastikan untuk melakukan investasi dengan strategi yang tepat agar mampu mengoptimalkan peluang keuntungannya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: