Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Baru Cek Ombak, Kadin Minta RI Tetap Siaga dan Pintu Negosiasi dengan AS Masih Terbuka

Meski Baru Cek Ombak, Kadin Minta RI Tetap Siaga dan Pintu Negosiasi dengan AS Masih Terbuka Kredit Foto: Kadin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi menetapkan tarif impor sebesar 32% terhadap produk Indonesia. Adapun kebijakan tarif resiprokal AS ini akan berlaku mulai tanggal 9 April 2025.

Merespons kebijakan Presiden AS Donald Trump yang diumumkan  02 April 2025, juga pernyataan pers pemerintah, 03 April 2025, Kadin Indonesia menyampaikan sejumlah hal. Menurut Kadin Indonesia, AS adalah mitra bisnis strategis Indonesia. Hal itu tercermin dalam neraca perdagangan kedua negara dan investasi. Hubungan Indonesia dan AS adalah hubungan saling membutuhkan.

"Saya yakin, kita bisa melakukan negosiasi dengan AS, antara lain karena posisi geopolitik dan geokonomi Indonesia. Saya melihat pernyataan Presiden Trump merupakan opening statement. Artinya pintu negosiasi masih terbuka," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie di Jakarta, Kamis (3/4/2024).

Baca Juga: Tak Tinggal Diam! Prabowo Siapkan Langkah Taktis Hadapi Tarif Trump

Menurutnya, posisi Indonesia sangat strategis di Kawasan Pasifik. Selain bagian dari kekuatan ekonomi ASEAN,  Indonesia adalah anggota APEC yang strategis. Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia dan pimpinan negara nonblok, juga tentu menjadi pertimbangan Trump.

"Kadin mendukung keputusan pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan berbagai langkah strategis menghadapi penerapan tarif resiprokal AS dan melakukan negosiasi dengan Pemerintah AS. Komunikasi yang intens dengan Pemerintah AS di berbagai tingkatan, termasuk mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung dengan Pemerintah AS adalah langkah yang tepat," jelas Anindya.

Kadin menilai penting kerjasama Indonesia dengan negara anggota ASEAN untuk memperjuangkan kepentingan yang sama. Kadin mengapresiasi langkah pemerintah yang  telah berkomunikasi dengan Malaysia selaku pemegang Keketuaan ASEAN untuk mengambil langkah bersama.

"Sepuluh negara anggota ASEAN terdampak pengenaan tarif AS.  Sejalan dengan upaya Pemerintah, Kadin tentu akan berdiskusi intens dengan mitra nya di ASEAN maupun APEC Business Advisory Council sebagai medium dunia usaha regional," tukasnya.

Baca Juga: Jaga Stabilitas Harga dan Industri, Kadin Minta Ekspor Dibatasi!

Untuk memperkuat komunikasi kedua negara, perlu ada figur yang bisa berperan sebagai duta besar Indonesia di AS, sembari proses diplomatik pemilihan duta besar berlangsung.

Kadin Indonesia akan menggunakan jalur hubungan  dengan Kamar Dagang Amerika Serikat (US Chamber of Commerce) yang sudah terjalin baik selama ini. Dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto di November 2024, Kadin Indonesia bertemu dengan US Chamber of Commerce untuk mengantisipasi kebijakan ekonomi Presidenan Trump yang ke 2, dan mulai membangun fondasi B2B sebagai mitra sejawatnya.

"Awal Mei rencananya nanti, berkoordinasi dengan Pemerintah, Kadin Indonesia  akan ke AS untuk menindaklanjuti kerja sama dengan US Chamber of Commerce dan menghadiri beberapa konferensi bisnis/ekonomi untuk menyikapi perkembangan terakhir," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: