Perjalanan Bisnis Sukamdani Sahid, dari Usaha Percetakan Kecil hingga Jadi Puluhan Hotel di Indonesia

Sukamdani Sahid Gitosardjono adalah salah satu tokoh pengusaha terkemuka Indonesia yang berhasil membangun kerajaan bisnis Sahid Group, yang kini dikenal sebagai salah satu grup perhotelan terbesar di Tanah Air.
Namun, kesuksesannya tidak didapat dengan mudah. Perjalanan hidupnya adalah bukti nyata bahwa kerja keras, kegigihan, dan semangat pantang menyerah dapat mengubah nasib seseorang dari keluarga sederhana menjadi seorang konglomerat sukses.
Sukamdani Sahid lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 14 Maret 1928. Ia dibesarkan dalam keluarga yang sangat sederhana, ayahnya hanya seorang tukang jahit, sementara ibunya mengelola toko kelontong kecil. Sejak kecil, Sukamdani sudah terbiasa membantu orang tuanya memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pada tahun 1945, di usia 17 tahun, ia memulai karier sebagai pamong praja (pegawai negeri) di Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Untuk menambah penghasilan, ia juga berjualan makanan kepada para tentara. Meski sudah bekerja di sektor pemerintahan, Sukamdani memiliki ambisi lebih besar dan memutuskan untuk beralih ke dunia bisnis.
Pada tahun 1952, setelah menikahi Juliah Sukamdani dari keluarga Mangkunegaran, ia mendirikan usaha percetakan kecil di sebuah rumah kontrakan dengan modal dua mesin handpress. Meskipun istrinya berasal dari keluarga berada, Sukamdani memilih untuk membangun kesuksesannya sendiri.
Baca Juga: Suksesnya Peter Sondakh, dari Bisnis Minyak Kelapa Milik Keluarga hingga Punya Media
Tiga tahun kemudian, ia lulus dari Akademi Perniagaan Indonesia (API) sambil terus mengembangkan bisnisnya. Pada 1958, ia mendirikan CV Masyarakat Baru, sebuah perusahaan percetakan dan penerbitan yang sukses mendapatkan kontrak dari berbagai instansi pemerintah, termasuk Departemen Dalam Negeri dan Departemen Keuangan.
Kesuksesan di bidang percetakan membuka jalan bagi Sukamdani untuk melebarkan sayap bisnisnya. Pada 8 Juli 1965, ia mendirikan Hotel Sahid Jaya Solo, yang menjadi cikal bakal Sahid Group. Bisnis perhotelannya berkembang pesat, dan pada 23 Mei 1969, ia mendirikan PT Hotel Sahid Jaya International Tbk untuk menaungi jaringan hotel miliknya.
Pada 1987, Grand Sahid Jaya Jakarta berhasil meraih status hotel bintang lima, membuktikan kualitas dan reputasi Sahid Group di industri perhotelan. Pada 1990, perusahaan ini melakukan penawaran umum perdana (IPO), memperkuat posisinya di pasar modal.
Selain bisnis perhotelan, Sukamdani juga merambah berbagai sektor lain, seperti:
- Pendidikan: Mendirikan Yayasan Sahid Jaya (1977) yang menaungi Politeknik Sahid (1983), Universitas Sahid Jakarta (USAHID), SMK Sahid, dan Pondok Pesantren Modern Sahid.
- Media: Bekerja sama dengan Ciputra Group, Salim Group, dan Eric F.H. Samola mendirikan Bisnis Indonesia Group.
- Manufaktur Tekstil: Mengembangkan bisnis di sektor industri tekstil.
Sukamdani juga aktif di organisasi bisnis nasional. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) selama dua periode (1982-1985 dan 1985-1988), membuktikan pengaruhnya dalam dunia usaha Indonesia.
Sukamdani Sahid Gitosardjono meninggal dunia pada 21 Desember 2017 di Jakarta dalam usia 89 tahun. Meski telah tiada, warisannya tetap hidup melalui Sahid Group, yang kini mengelola lebih dari 20 hotel di seluruh Indonesia, serta berbagai bisnis di bidang pendidikan, media, dan manufaktur.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement