Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berinovasi di Era Disruptif ,Ini Langkah Strategis Maju Jaya Tekstil

Berinovasi di Era Disruptif ,Ini Langkah Strategis Maju Jaya Tekstil Kredit Foto: Naeli Zakiyah Nazah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai pelaku usaha yang berada di era disruptif saat ini, berbagai tantangan perlu dihadapi. Para pelaku usaha harus mampu berpikir dinamis dan solutif dalam menghadapi ritme perkembangan jaman yang cepat berubah, jeli menangkap peluang juga hal yang tak kalah krusial bagi para pelaku usaha. 

Seperti Sagar M Vasandani pelaku usaha yang juga owner Maju Jaya Tekstil. Bergerak sebagai suplier di industri tekstil di Indonesia, Sagar tak ragu mengambil langkah strategis guna memperkuat ekosistem fesyen muslim di Indonesia. 

Dia menyampaikan Industri fesyen muslim merupakan pasar yang dinamis dengan peluang pertumbuhan yang besar. Baca Juga: Suksesnya Diversifikasi Toyota, Industri Tekstil Jadi Pelopor Kendaraan Dunia

"Pelaku usaha harus jeli menangkap peluang, dimulai dari riset tren yang diminati anak-anak hingga dewasa, riset pasar online dan offline, menentukan sumber pasokan produk: menjahit sendiri atau hanya sebagai reseller atau dropship, menentukan rencana bisnis, kalkulasi modal dan promosi,” ucap Sagar dalam gelaran Halal Fair & Halal Indonesia Internasional Trade Show (HIITS), Minggu (10/12/2023). 

Selain itu, Sagar mengatakan hadirnya Halal Fair dan HIITS 2023, dioptimalkan Maju Jaya Tekstil bukan hanya untuk melakukan branding dan promosi peluncuran produk baru, melainkan juga menjadi wahana edukasi bagi pelaku UMKM. 

Sagar berkolaborasi dengan founder & Chief Executive Officer (CEO) Kasisolusi, Deryansha Azhary yang juga berkomitmen yang tinggi terhadap pengembangan kualitas UMKM untuk memberikan edukasi kepada UMKM melalui talkshow "Strategi Jualan B to C untuk UMKM pakaian muslim" yang berlangsung di Theater 2 di ICE BSD City, Tangerang. 

Sebagai praktisi bisnis yang concern pada UMKM, Deryansha mengungkapkan tidak dipungkiri, bahwa sebenarnya UMKM merupakan garda terdepan dan penggerak sektor riel di tengah masyarakat sehingga perlu dukungan dan perhatian serius.

Sagar juga menanggapi sebagai pelaku usaha yang sudah malang melintang selama 11 tahun dalam mengembangkan Maju Jaya Tekstil, seringkali dijumpai UMKM yang belum melek teknologi dan sulit beradaptasi dengan perubahan yang cepat. 

"Jika dahulu penjual bisa mempersiapkan koleksi busananya sejak jauh hari dan berlaku untuk periode tertentu, kini penjual harus lebih mampu beradaptasi dan mengikuti perkembangan tren dalam melahirkan koleksi busananya," ujar Sagar. 

Sagar melanjutkan penjual harus berjuang untuk berkompromi dengan selera pasar agar bisnisnya bertahan. Namun, soal kualitas dan inovasi, harus nomor satu. Baca Juga: Hadapi Disrupsi, Wapres Minta DSN dan DPS Terus Beradaptasi dan Tingkatkan Inovasi

"Saat ini terjadi tren meningkatnya komunitas hijrah, masyarakat yang semakin sadar pada kesehatan kulit dan mobilitas yang tinggi. Di sinilah tantangannya, bagaimana pelaku usaha bisa menyuguhkan produk fesyen syar’i dengan model simple elegan dan berbahan adem," tutur Sagar. 

Menjawab kebutuhan tersebut, pada momen Halal Fair & HIITS 2023, Maju Jaya Tekstil menghadirkan berbagai produk baru yakni kain anti UV dengan UV Cut lebih dari 30 persen. Kemudian terkait beberapa produk yang diluncurkan antara lain Nadeem, Ateefa, Maher, dan Kareem.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Naeli Zakiyah Nazah
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: