Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Salah Ambil Keputusan, Inilah Rahasia Anies Baswedan

Tak Salah Ambil Keputusan, Inilah Rahasia Anies Baswedan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden Koalisi Perubahan, Anies Rasyid Baswedan buka suara terkait dengan langkahnya dalam mengambil keputusan absolut selama memegang jabatan di DKI Jakarta.

Ia membongkar banyak hal yang perlu diperhatikan dalam mengambil sebuah keputusan, tak hanya berdasarkan pantauan atau situasi belaka. Hal ini dirinya bongkar kepada Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).

Baca Juga: Anies Baswedan Janjikan Pembebasan Pajak bagi Aktivitas Sosial

“Kita sudah baca, bukan hanya substantif, konstruktif, komprehensif, tetapi juga applicable (dapat diterapkan). Ini yang dibutuhkan oleh kita. Kadang-kadang kita menyaksikan dokumen yang memesona, tapi tidak bisa dilaksanakan. Sementara kita membutuhkan dokumen yang bisa dilaksanakan,” terang Anies, Senin (11/12).

Menurut Anies, tugas utama dari pemimpin, termasuk pemimpin bisnis, adalah mengambil keputusan yang bijak dan tepat.

“Saya rasa yang hadir di sini adalah business leaders yang tahu persis bahwa your main job is to make decisions (para pemimpin bisnis yang tugas utamanya membuat keputusan, red). Pertanyaan berikutnya, how do you make decisions?” tanya Anies kepada ratusan pengusaha nasional yang hadir.  

Menurut Anies, ada empat dimensi pengambilan keputusan, termasuk di dunia bisnis dan industri, sehingga keputusan tersebut menjadi memiliki predictability (dapat diprediksi) dan punya konsistensi.   

Baca Juga: Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta

“Saya ingin sampaikan ini, karena ketika saya bertugas di Jakarta, bertugas di kementerian, maka my main job is to make decisions. Bagaimana mengambil keputusan?  Pertama, ada fairness. Menghasilkan rasa keadilan. Kedua, keputusan yang melayani kepentingan publik. Ketiga, mengambil keputusan pakai data, ilmu, knowledge, dan objectivity.  Ini diuji seluruh dunia saat terjadi pandemi Covid-19. Saat itu, banyak yang mengambil keputusan tanpa mengandalkan ilmu pengetahuan, tanpa data. Keempat, baru peraturan,” tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: