Tantangan Kaesang dan PSI: Mendorong Keberlanjutan Pasar Tradisional dalam Era Modernisasi
Pasar tradisional adalah pondasi utama dalam perekonomian global, terutama di negara-negara berkembang. Pengembangan ekonomi di pasar tradisional melibatkan berbagai faktor yang mempengaruhi ekosistem pasar lokal, keterlibatan pedagang, dan interaksi antarpihak yang terlibat di dalamnya.
Pendekatan politik dalam pengembangan ekonomi pasar tradisional sangat penting untuk memahami dinamika, tantangan, dan peluang yang ada dalam konteks ini. Salah satu konsep utama dalam politik pengembangan ekonomi pasar tradisional adalah inklusi sosial dan ekonomi.
Baca Juga: Anak Buah Kaesang ini Mengklaim Sri Sultan Sudah Anggap Selesai Blunder Ade Armando
Teori inklusi menekankan pentingnya memastikan partisipasi yang merata bagi semua pihak dalam proses pengembangan ekonomi. Hal ini mencakup perlindungan terhadap pedagang kecil dan pelaku usaha lokal agar mereka tidak terpinggirkan dalam persaingan pasar yang semakin global. Tanpa inklusi yang baik, pasar tradisional dapat terpinggirkan oleh ekonomi modern yang lebih efisien.
Pertumbuhan ekonomi seharusnya tidak hanya diukur dari segi statistik, tetapi juga dalam kapabilitas individu untuk mengembangkan potensinya. Amartya Sen dalam Development as Freedom misalnya melalui konsep pengembangan berbasis kapabilitasnya, menyoroti bahwa pengembangan ekonomi seharusnya tidak hanya diukur dari pertumbuhan GDP saja, tetapi juga dari aspek-aspek seperti pendidikan, kesehatan, dan keterlibatan sosial yang berpusat pada kebutuhan masyarakat setempat.
Dalam konteks pasar tradisional, hal ini berarti pengembangan ekonomi harus mencakup pemberdayaan pedagang kecil untuk berinovasi, mengembangkan keterampilan, dan meningkatkan kapasitas mereka dalam menghadapi perubahan pasar yang dinamis.
Namun, pasar-pasar tradisional juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Teknologi dan modernisasi sering kali mengancam eksistensi pasar-pasar tradisional. Diharapkan keberpihakan pemerintah dalam mempertahankan dan mengembangkan pasar-pasar tradisional sebagai bagian dari warisan budaya dan ekonomi lokal yang penting. Melalui pendekatan pembangunan partisipatif, masyarakat lokal dapat terlibat dalam pengambilan keputusan terkait pengembangan pasar-pasar tradisional mereka.
Pendekatan neoliberalisme yang mendorong pasar bebas juga bisa mengakibatkan pasar-pasar tradisional kalah bersaing dengan bisnis modern yang lebih besar dan terorganisir dengan baik. Peran pemerintah sangat penting dalam merumuskan kebijakan yang mendukung pengembangan ekonomi pasar tradisional.
Kebijakan yang dapat memperkuat infrastruktur, memberikan pelatihan keterampilan bagi pedagang, serta memberikan akses yang lebih baik terhadap sumber daya dan modal, akan memperkuat posisi pasar tradisional dalam perekonomian lokal dan nasional. Sementara itu, kebijakan yang mendukung kerjasama antara pasar tradisional dan sektor swasta dapat menghadirkan peluang baru untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
Selain itu, keberlanjutan lingkungan juga menjadi aspek penting dalam politik pengembangan ekonomi di pasar tradisional. Keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan sangat krusial. Memastikan bahwa aktivitas pasar tidak merusak lingkungan sekitarnya adalah langkah penting yang harus diperhatikan dalam kebijakan pengembangan ekonomi.
Kunjungan Kaesang Pangarep dan perwakilan PSI ke Pasar Flamboyan di Pontianak merupakan upaya nyata untuk memahami dan mendukung pengembangan ekonomi di tingkat lokal, khususnya dalam konteks pasar tradisional yang menjadi pusat ekonomi masyarakat. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Kaesang Pangarep memiliki potensi besar untuk memainkan peran penting dalam pengembangan ekonomi pasar tradisional.
Mengusung konsep inklusi sosial dan ekonomi serta keberlanjutan lingkungan, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan kepada kaesang dan PSI berkaitan dengan kebijakan, pemberdayaan, dan pendekatan dalam memperkuat pasar tradisional.
Maka dari itu, PSI dan Kaesang dapat mendorong kebijakan yang mengutamakan pengembangan infrastruktur di pasar tradisional. Melalui dukungan infrastruktur seperti akses jalan yang baik, sanitasi yang layak, dan pengelolaan limbah yang efisien, pasar dapat ditingkatkan daya saingnya. Selain itu, menggandeng sektor swasta juga bisa menjadi strategi yang cerdas.
Partai politik dapat mendorong kerjasama dengan perusahaan-perusahaan untuk memberikan pelatihan, modal, dan bantuan teknologi kepada pedagang pasar tradisional. Ini akan membantu meningkatkan kualitas barang dan daya saing pasar.
Pada sisi lain, program pelatihan keterampilan bagi pedagang pasar tradisional dapat membantu mereka meningkatkan produktivitas dan memahami teknologi yang tepat untuk mengembangkan usaha mereka. Ini sejalan dengan pendekatan Amartya Sen yang menyoroti pemberdayaan individu melalui pengembangan kapabilitasnya.
Selain itu, membantu pedagang pasar tradisional untuk mendapatkan akses ke layanan keuangan seperti pinjaman mikro atau kredit usaha kecil turut bisa menjadi inisiatif yang memberdayakan. Dukungan dalam hal ini akan memungkinkan para pedagang untuk mengembangkan usaha mereka.
Baca Juga: Kaesang Persilahkan Ade Armando Keluar dari PSI
Atas dasar itu, PSI dan Kaesang juga perlu menyelenggarakan program edukasi bagi pedagang pasar tradisional tentang praktik bisnis yang ramah lingkungan dan keberlanjutan bisa memberikan dampak positif. Ini sejalan dengan upaya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Sebab, mengkampanyekan penggunaan kemasan ramah lingkungan, pengurangan limbah, dan praktik perdagangan yang berkelanjutan turut membantu menciptakan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan dalam kegiatan bisnis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement