Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kuatkan Digitalisasi, BPJS Ketenagakerjaan Siap Ekspansi Perlindungan di Indonesia

Kuatkan Digitalisasi, BPJS Ketenagakerjaan Siap Ekspansi Perlindungan di Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo buka suara terkait dengan upaya digitalisasi hingga capaian perusahaan hingga 2023.

Dirinya mengatakan, sejumlah capaian baik telah ditorehkan mulai dari peningkatan ekosistem digitalisasi hingga bertambahnya jumlah dana yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini disampaikannya dalam Malam Silahturahmi BPJAMSOSTEK di Plaza BPJAMSOSTEK, Jakarta Selatan, Rabu (13/12).

Baca Juga: Anies Bakal Tata Ulang Sistem BPJS

Eko mengatakan upaya digitalisasi terus dilakukan perusahaan, salah satunya dengan mengoptimalkan layanan dari Jamsostek Mobile. Aplikasi ini telah berhasil menciptakan sejumlah kemajuan dalam ekosistem perusahaan seperti integrasi data, mempercepat transaksi hingga proses klaim yang semakin ringkas dan hanya butuh 10 Menit.

Di sisi lain, aplikasi digital ini juga dibarengi dengan kehebatan dari Call Center BPJS Ketenagakerjaan. Cepat dan tanggap, terbukti layanan pihaknya merupakan salah satu yang terbaik karena telah mendapatkan beragam penghargaan hingga mendapat tingkat kepuasan 90%

Sementara kinerja perusahaan sendiri terus meningkat, jumlah dana yang dikelola tercatat sudah mencapai angka dari Rp700 Triliun. Angka ini diprediksi akan terus bertambah, bahkan perusahaan yakin angka ini akan mencapai Rp1000 Triliun di 2026.

Kepesertaan 40 Juta Tenaga Kerja Aktif juga telah menjadi peserta akhir dari BPJS Ketenagakerjaan. Rp47 Triliun juga telah dibayarkan sebagai manfaat atau klaim untuk 3,7 Juta Tenaga Kerja. Ribu Anak Tenaga Kerja telah merasakan beasiswa dari perusahaan dengan nilai Rp314 Miliar.

Angka-angka tersebut diyakini akan terus bertambah seiring menguatkan komitmen perusahaan untuk memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja dari Indonesia. Hal ini searah dengan target baru perusahaan yang ingin melindungi tenaga kerja informal hingga bukan penerima upah di Indonesia.

Baca Juga: Kolaborasi BPJS Kesehatan dan Nobu Bank Tingkatkan Layanan Program JKN

“Jaminan sosial adalah salah satu cara untuk menahan laju kemiskinan baru karena begitu tenaga kerja terlindungi, risiko mereka jatuh menjadi miskin dapat diminimalisir,” tegasnya.

Laporan: Muhamad Ihsan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: