Aktivis 1998 Kecam Pernyataan Prabowo yang Bilang Pelanggaran HAM Dimunculkan Tiap 5 Tahun Sekali
Aktivis 1998, Firman Tendry mengecam pernyataan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang dalam debat capres perdana menyatakan kalau kasus pelanggaran HAM berat digoreng setiap 5 tahun sekali.
"Ini adalah pernyataan yang sesat dan ini adalah pernyataan biadab," kata Firman jumpa pers bertajuk 'Di Mana Kuburan Kawan Kami yang Diculik dan Dibunuh pada Tahun 98?' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (14/12/2023).
Firman menjelaskan sejak tahun 1998 hingga hari ini, isu tentang pelanggaran HAM tidak pernah mati. Banyak lembaga yang kemudian terus mengadvokasi dan bersuara tentang kasus pelanggaran HAM dan korban-korban yang hilang.
Bahkan, kata dia, sejak 17 tahun yang lalu setiap hari Kamis di depan Istana Merdeka, aksi-aksi terus dilakukan untuk mempertanyakan bagaimana penanganan kasus-kasus pelanggaran HAM dan para aktivis 98 yang hilang sampai hari ini dan belum ditemukan, baik jasad maupun kuburannya.
"Jadi Pak Prabowo, anda jangan sesat pikir dan jangan sesat ingatan. Kasus pelanggaran HAM tidak pernah mati dan tidak pernah berhenti dibicarakan oleh kita, oleh masyarakat sipil, oleh korban, oleh organisasi-organisasi yang memperjuangkan keadilan untuk para korban," tambahnya.
Sebelumnya, dalam debat perdana kemarin, Prabowo mengaku telah berulang kali ditanya soal kasus hak asasi manusia (HAM). Bahkan, dia menyebut isu ini muncul setiap 5 tahun termasuk ketika elektabilitasnya naik jelang Pemilu.
Hal ini disampaikan Prabowo ketika menanggapi pertanyaan Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang menyinggung soal penyelesaian 12 kasus HAM berat di Indonesia pada saat debat perdana Pilpres 2024 di kantor KPU, Selasa (12/12/2023) kemarin.
"Saya sudah jawab berkali-kali, tiap 5 tahun, kalau polling saya naik ditanya soal itu,” kata Prabowo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement