Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei Indometer: PDIP Semakin Ditinggalkan, Gerindra Kedinginan

Survei Indometer: PDIP Semakin Ditinggalkan, Gerindra Kedinginan Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Jokowi menginginkan kepemimpinan nasional berikutnya hasil Pemilu 2024 bisa menjamin keberlanjutan program yang sudah diletakkan pondasinya selama dua periode berjalan. “Ganjar ternyata lebih memilih menjadi petugas partai alih-alih loyalis Jokowi,” terang Leonard.

Sebaliknya dengan Prabowo yang memposisikan diri sebagai capres paling tegas mendukung keberlanjutan. Mantan rival Jokowi dalam dua kali pemilu itu kemudian bergabung dalam pemerintahan dan justru menjadi pendukung kuat Jokowi.

Baca Juga: Diminta Jokowi, Pupuk Indonesia Siap Penuhi Alokasi Tambahan Pupuk Bersubsidi

Sementara Gerindra terus mengungguli PDIP, partai lain pengusung Prabowo-Gibran seperti Golkar juga mulai menikmati kenaikan elektabilitas. “Jika PDIP tidak berhati-hati, bukan hanya dikalahkan Gerindra tetapi juga bersaing dengan Golkar di tiga besar,” Leonard mengingatkan.

Pada urutan berikutnya ada PKB (7,5 persen), Demokrat (6,8 persen), PSI (6,5 persen), dan PKS (4,1 persen). Di bawah ambang batas parlemen ada PAN (3,2 persen), Nasdem (2,5 persen), PPP (2,0 persen), Perindo (1,5 persen), dan Gelora (1,4 persen).

“Kenaikan juga dialami oleh PAN yang masuk Koalisi Indonesia Maju (KIM), sedangkan PPP di kubu Ganjar-Mahfud menurun elektabilitasnya,” papar Leonard. Berikutnya di papan bawah ada PBB (0,8 persen), Ummat (0,5 persen), dan Hanura (0,4 persen).

Selanjutnya Garuda (0,2 persen), PKN (0,1 persen), dan Buruh (0,0 persen), dan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 16,6 persen. “Tersisa waktu dua bulan menuju pencoblosan bagi partai-partai untuk menjalankan strategi kampanye,” pungkas Leonard.

Baca Juga: Demi Ganjar-Mahfud, PDIP Siap Kantongi Suara Wilayah IKN

Survei Indometer dilakukan pada 1-7 Desember 2023 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia, yang dipilih secara acak bertingkat survei (multistage random sampling). Margin of error survei sebesar ±2,98 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: