Sudah 4 Kali Maju di Pilpres, Menutupi Sifat Emosional Prabowo dengan Gemoy Disebut Nggak Ada Gunanya
Pengamat Politik dan Akademisi Rocky Gerung menilai manipulasi atau rebranding sosok Prabowo Subianto dengan kampanye Gemoy membuat Prabowo kehilangan keautentikannya.
Hal ini Rocky sampaikan untuk menyoroti momen emosional Prabowo dalam beberapa kesempatan saat debat pertama capres dan juga pasca debat mengeluarkan pernyataan emosional, salah satu yang terbaru terkait “Ndasmu Etik...”.
Bukannya tanpa alasan, Rocky menyinggung sudah 4 kalinya Prabowo maju di kontestasi nasional (2009, 2014, 2019, 2024) yang mana selama itu pula Prabowo dikenal publik sebagai orang yang kerap memainkan emosi berupa ketegasan dsj.
“Prabowo sudah 4 kali maju pemilu apa direkayasa penampilan kepribadiannya kan nggak ada gunanya, itu buat Prabowo makin lama makin gugup,” ungkap Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official FNN, dikutip Minggu (17/12/23).
Rocky menilai tak perlu ditutupi sifat emosional Prabowo karena menurutnya rekam jejak sudah menunjukkan sifat tersebut ada pada Prabowo.
Baca Juga: Sifat Emosional Prabowo Subianto Tak Bisa Ditutupi: 'Gemoy Itu Buat Baliho'
Makin lama dikemas dengan branding gemoy dsj, Rocky menilai Prabowo justru kehilangan keontentikan dirinya yang dulu dikenal tegas.
Makin lama dikemas dengan branding gemoy dsj, Rocky menilai Prabowo justru kehilangan keontentikan dirinya yang dulu dikenal tegas.
“Gemoy itu buatan di baliho, dasarnya Prabowo yang ekspresif dan sugestif yang harusnya dieksploitasi, jadi gak perlu lagi Prabowo didampingi oleh tim yang berupaya buat dia tidak emosional, nggak ada gunanya, semua jejak Digital Prabowo ya emosional,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement