Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Relawan Prabowo Ungkap Vitalnya Pemilu untuk Ekonomi Indonesia

Relawan Prabowo Ungkap Vitalnya Pemilu untuk Ekonomi Indonesia Menurut Sekjen Relawan Prabowo (REPRO), | Kredit Foto: Naeli Zakiyah Nazah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemilu yang damai adalah kunci keberhasilan dengan memastikan stabilitas dan keberlanjutan demokrasi. Sebab pemilu damai merupakan pilar utama dalam menjaga kesehatan demokrasi suatu negara. Pemilu yang aman, transparan, dan bebas dari konflik adalah indikator kuat dari kematangan politik dan sosial masyarakat. 

Sekjen Relawan Prabowo (REPRO), Arya Sadhana, mengatakan untuk mencapai pemilu yang stabil semua pihak harus bertanggung jawab untuk menciptakan suasana pemilu yang riang gembira sebab pemilu merupakan sebuah pesta demokrasi yang patut dirayakan. 

Baca Juga: Soal Pilpres Satu Putaran, Kubu AMIN: Wujud Terakhir dan Putus Asanya Prabowo-Gibran

Kondisi politik yang stabil dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi. Kebijakan politik yang baik dan konsisten dapat memberikan kepastian kepada pelaku usaha dan investor, sehingga mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Politik dalam pemilihan umum (pemilu) merupakan puncak demokrasi di mana warga negara memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat mereka. Keberhasilan proses demokrasi tidak hanya terletak pada hasil akhir, namun juga pada bagaimana pemilu itu sendiri dijalankan.

"Hal ini sangat penting, terlebih untuk pemilih muda dalam kategori Milenial dan Generasi Z. Sebab mereka adalah generasi penerus yang memainkan peran penting bukan hanya untuk saat ini, tapi juga untuk masa depan bangsa," kata Arya, Selasa (26/12). 

Eks aktivis Reformasi 1998 itu menyampaikan gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai atau #PDPP ada karena dari adanya demokrasi Indonesia.

Menurutnya, gerakan moral ini mengajak para pemilih, terutama para pemilih muda, untuk menciptakan pemilu yang damai dengan cara menjadi pemilih pandai.

"Salah satu hal yang patut dihindari saat pemilu berlangsung adalah penyebaran berita bohong atau hoaks yang dapat menjadi ancaman serius terhadap integritas proses tersebut,"ucap Arya. 

Arya juga mengatakan hoaks dapat menyebar cepat melalui media sosial dapat merusak citra calon, memengaruhi persepsi pemilih, menciptakan ketegangan sosial dan politik, dan bahkan menggoyahkan dasar demokrasi itu sendiri.

Baca Juga: TKD Jabar Prabowo-Gibran Gelar Lomba Cipta Lagu dan Nyanyi Berhadiah Puluhan Juta, Cek Syaratnya!

"Sangat penting untuk melawan bahaya hoaks karena itu adalah tanggung jawab bersama dan merupakan upaya menjaga integritas pemilihan umum dan demokrasi," pungkas Ardi. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Naeli Zakiyah Nazah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: