Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur dan rencana pembangunan 40 kota setara Jakarta oleh Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) menjadi topik hangat yang menarik perhatian masyarakat.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, memiliki pandangan khusus terkait pemindahan IKN. Ia menyatakan bahwa warga Kalimantan Timur, terutama di Balikpapan, mendukung penuh pemindahan IKN, menganggapnya sebagai opsi yang lebih realistis daripada membangun 40 kota setaraf Jakarta.
Rahmad Mas’ud menyoroti ketidaklogisan dalam membangun 40 kota setara Jakarta, menyatakan bahwa bahkan kepala daerah pun memerlukan waktu yang sangat lama untuk mengubah desa menjadi kota.
Ancaman separatisme yang muncul dari ketidakmerataan ekonomi juga menjadi perhatian Rahmad. Ia menekankan bahwa pembangunan IKN akan membuat masyarakat Kalimantan Timur tidak iri dengan pusat.
Baca Juga: Wali Kota Balikpapan: Membangun IKN Lebih Realistis daripada 40 Kota Setaraf Jakarta
Pemerintah harus memperhatikan prinsip-prinsip keadilan dalam mengeksploitasi kekayaan daerah. Menurutnya, pemerataan merupakan kunci untuk mewujudkan Indonesia Maju 2045 melalui pembangunan yang tidak hanya terpusat di Jawa, tetapi juga menjaga kesatuan bangsa.
Lebih lanjut, Rahmad Mas’ud menjelaskan dukungan warga Kalimantan terhadap pemindahan ibu kota, merujuk pada faktor sosiologis.
Sejarah Kalimantan sebagai pusat Nusantara sebelum berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia dianggap sebagai tanda bahwa pemindahan ibu kota dapat mengembalikan kejayaan peradaban. Ia juga mengapresiasi peran Gibran Rakabuming Raka dalam menggaungkan aspirasi warga Kalimantan.
Sementara itu, Sulfikar Amir, Juru Bicara Timnas Pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), mendukung rencana pembangunan 40 kota setara Jakarta. Menurutnya, rencana ini sangat realistis dan telah terbukti dilakukan oleh negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Jerman, Prancis, dan Jepang.
Sulfikar meyakini bahwa masyarakat akan menyambut baik rencana ini, karena manfaatnya akan dirasakan langsung oleh masyarakat, seperti kenyamanan hidup dengan transportasi publik yang memadai, akses air bersih, dan fasilitas kesehatan yang lebih baik.
Dia menegaskan bahwa rencana pembangunan 40 kota merupakan bentuk keberpihakan AMIN terhadap infrastruktur kota yang selama ini terabaikan. Menurutnya, kepentingan publik menjadi fokus utama dalam pengembangan kota, dan Anies Baswedan telah terbukti serius dalam pemerataan pembangunan kota, seperti yang dilakukannya di Jakarta.
Baca Juga: Berkaca dari Amerika, Anies-Muhaimin Yakin Bangun Puluhan Kota Selevel Jakarta
Meskipun masih ada pro dan kontra terkait rencana ini, AMIN meyakini bahwa pembangunan 40 kota setara Jakarta akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Kendati demikian, penting bagi pemerintah untuk melakukan kajian mendalam dan melibatkan partisipasi masyarakat agar kebijakan ini dapat memberikan dampak positif yang nyata.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement