Presiden Joko Widodo melanjutkan launching penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (BP CBP) di gudang Bulog Klahang dan Banpang, Banyumas.
Pada penyaluran periode ini Kabupaten Banyumas mendapat alokasi sebanyak 257.059 penerima bantuan pangan (PBP).
"Ini yang hadir di sini dulu September, Oktober, November, sudah mendapatkan bantuan, ada? Ini kelihatannya tambahan. Yang bulan Januari sudah dapat semuanya? Sudah terima semuanya. Nanti Februari, Maret dapat lagi. Nanti kalau APBN memungkinkan, April-Juni bisa kita teruskan lagi,” ucap Presiden Jokowi disambut sorak sorai warga.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyebutkan bahwa program BP CBP menyasar 22,4 juta PBP.
“Datanya kami dapat dari Kemenko PMK, yaitu Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Data ini sudah diverifikasi oleh Kementerian Keuangan, BPKP, dan KPK sehingga data ini tentunya kita anggap paling akurat hari ini,” kata Arief.
Jika ternyata masih ada warga yang hidup di bawah garis kemiskinan namun namanya belum terdata sebagai Penerima Bantuan Pangan (PBP), Arief menyarankan untuk mengajukan kepada aparat RT/RW setempat.
Pos Indonesia ditunjuk sebagai mitra pendistribusian BP-BCP di 20 provinsi dengan alokasi 13.415.219 PBP. Setiap penerima bantuan akan mendapatkan 10 kilogram beras setiap bulannya.
Direktur Bisnis dan Kurir Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun optimis penyaluran ini akan berjalan lancar dan tepat waktu.
“Alhamdulillah, kita sudah memulai penyaluran bantuan beras bulan Januari yang langsung di-launching oleh Presiden di Cilacap kemarin, dan hari ini di Banyumas, akan berlanjut di Tegal,” Ungkap Tonggo.
Pendistribusian BP CBP oleh Pos Indonesia dilakukan melalui tiga metode, yaitu dibagikan di Kantorpos, di komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah bagi penerima berusia lansia, disabilitas, maupun sedang sakit.
Dalam penyaluran ini Pos Indonesia memanfaatkan teknologi digital melalui aplikasi Pos Giro Cash (PGC).
Aplikasi ini dilengkapi fitur face recognition dan geotagging. Guna memaksimalkan penyaluran BP CBP saat ini Pos Indonesia sedang mengintegrasikan aplikasi PGC dengan sistem di Bulog.
“Kita juga ada sistem aplikasi PGC yang dapat dimonitor secara langsung dan real time dashboard-nya. Kami sedang mengintegrasikan dengan sistem di Bulog sehingga pihak Bulog dapat melihat progress secara langsung dan real time proses penyalurannya dan kalau ada masalah bisa segera dieskalasi,” lanjut Tonggo.
Pos Indonesia terus berupaya untuk memberikan layanan yang optimal dari waktu ke waktu. Belajar dari penyaluran-penyaluran sebelumnya, Pos Indonesia telah menyiapkan langkah antisipasi untuk beberapa kendala seperti penjadwalan kapal reguler dan faktor cuaca.
Semua strategi penyaluran tersebut disiapkan untuk menuntaskan pendistribusian hingga ke daerah 3T (terluar, terdepan, tertinggal).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement