Kini Sukses Bangun Garudafood, Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto Pernah Kerja untuk Gudang Garam

Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto adalah sosok di balik GarudaFood, produsen Kacang Kulit Garuda yang sangat akrab bagi masyarakat Indonesia. Tak hanya Kacang Kulit Garuda, Sudhamek juga jadi sosok di balik beberapa produk ikonik lainnya, seperti Chocolatos dan Okky Jelly Drink.
Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto lahir pada 20 Maret 1956 di Rembang, Jawa Tengah. Ia merupakan anak bungsu dari sebelas bersaudara dalam keluarga yang memiliki latar belakang bisnis.
Ayahnya, Darmo Putro, mendirikan PT Tudung pada tahun 1958 di Pati, Jawa Tengah, yang awalnya bergerak di bidang produksi tepung tapioka. Perusahaan ini yang kemudian berkambang menjadi produsen jajanan terkenal hari ini.
Meskipun berasal dari keluarga dengan bisnis yang mapan, kehidupan Sudhamek diceritakan tidak selalu mudah. Sejak kecil, Sudhamek disebut kerap mengalami perundungan dan dipandang remeh. Namun, hal itu justru membuatnya lebih tangguh.
Sudhamek sangat memprioritaskan pendidikan. Berkat usaha orang tuanya, ia berhasil menyelesaikan studinya dengan memperoleh dua gelar sarjana, yaitu sarjana ekonomi dan sarjana hukum dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Setelah lulus, Sudhamek memilih untuk bekerja di perusahaan lain ketimbang perusahaan keluarga. Mulai tahun 1982, ia bekerja selama delapan tahun dan mencapai posisi asisten direktur di PT Gudang Garam. Lalu, pada tahun 1991, ia pindah ke Jakarta dan bekerja dengan Sutanto Djuhar, salah satu pendiri Salim Group.
Ketika ditawari untuk meneruskan bisnis keluarga, Sudhamek awalnya menolak karena merasa sungkan kepada ayahnya yang telah membiayai pendidikannya. Namun, setelah ayahnya meninggal, Sudhamek memutuskan untuk kembali ke Rembang dan mengambil alih bisnis keluarga.
Saat itu, perusahaan keluarga bergerak di bidang produksi kacang goreng tanpa merek. Dengan semangat dan pengalaman yang dimilikinya, Sudhamek melakukan restrukturisasi dan inovasi, sehingga menjadikan produk kacang tersebut sebagai barang konsumsi bermerek yang dikenal sebagai Kacang Garuda.
Di bawah kepemimpinan Sudhamek, produksi Kacang Garuda berkembang pesat. Ia tidak hanya mempertahankan produk kacang kulit, tetapi juga melakukan diversifikasi produk, termasuk biskuit, pilus, snack, dan minuman.
Pada tahun 1990, lahirlah brand legendaris "Kacang Garing Garuda" yang menjadi cikal bakal kesuksesan perusahaan ini. Berbagai langkah bisnis pun dilakukan secara tepat. Di tengah badai krisis moneter yang melumpuhkan banyak perusahaan pada akhir era Orde Baru, GarudaFood justru mampu bertahan dan menguasai 70 persen pasar.
Untuk distribusi yang lebih luas, Sudhamek mendirikan PT Sinar Niaga Sejahtera (SNS) pada 1994 di Bekasi Barat. Perusahaan ini khusus mendistribusikan produk Garudafood.
Pada tahun 1998, Sudhamek mendirikan PT GarudaFood Jaya yang kemudian digabung dengan PT GarudaFood, hingga akhirnya melahirkan PT GarudaFood Putra Putri Jaya. Perusahaan yang memproduksi Chocolatos, Leo, dan lainnya ini terus berkembang dan menembus pasar internasional dengan mengekspor produknya ke lebih dari 30 negara, terutama di kawasan ASEAN, Tiongkok, dan India.
Pada tahun 2011, PT GarudaFood melakukan kolaborasi dengan Suntory Beverage & Food, perusahaan minuman ternama asal Jepang. Kerja sama ini melahirkan PT Suntory Garuda Beverage, yang menghasilkan berbagai produk minuman kegemaran masyarakat, seperti OKKY Jelly, Good Mood, dan MYTEA.
Berkat inovasi dan strategi bisnis yang cerdas, Sudhamek berhasil membawa GarudaFood menjadi salah satu perusahaan makanan dan minuman terkemuka di Indonesia. Pada tahun 2019, ia masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes, dengan total kekayaan yang mencapai USD 745 juta.
Pada tahun 2022, raksasa produk makanan AS Hormel Foods mengakuisisi 29% saham di Garudafood dengan nilai sekitar $400 juta. Kini, Garudafood mempekerjakan lebih dari 9.000 karyawan untuk memproduksi berbagai merek makanan untuk dalam negeri maupun luar negeri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement