Ganjar Usulkan Investasi Pertahanan pada Debat Capres, Begini Reaksi TPD Jabar
Calon presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, menyoroti masalah anggaran pertahanan di Indonesia yang dinilai belum ideal.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 7 persen menjadi kunci utama, sehingga dengan mengalokasikan 1-2 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) menjadi suatu keharusan agar belanja alutsista bisa dianggap investasi pertahanan.
"Anggaran pertahanan belum ideal. Kita perlu 1-2 persen dari PDB, sekarang masih 0,78 persen. Untuk beli alutsista masih harus utang dan utang kita di tahun 2023 naik dari 20,7 miliar dolar menjadi 25 miliar dolar. Padahal, target Renstra kita, perlu saya panjangkan, rencana strategi, minimum essential force di tahun 2024 tidak tercapai kira-kira karena sekarang hanya 65,49 persen dari target,” kata Ganjar dalam nonton bareng Debat Capres putaran ketiga dengan tema terkait pertahanan, keamanan, hubungan Internasional dan Geopolitik yang digelar Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud di Bandung, Minggu (7/1/2024) malam.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Dorong Redefinisi Politik Luar Negeri Indonesia: Disesuaikan Kondisi Kekinian
Ganjar juga mengingatkan pentingnya memanfaatkan sumber daya lokal untuk memaksimalkan investasi pertahanan.
“Tanknya dibuat di Pindad, helinya di PT DI (Dirgantara Indonesia), fregatnya ada di PT PAL,” tegasnya.
Sementara itu, dalam nobar debat capres putaran ke tiga ini, para relawan dan kader pun tampak seksama dan antusias ketika pasangan yang mereka dukung menyampaikan aspirasi dan menjawab pertanyaan demi pertanyaan baik dari panelis maupun dari para calon lainnya.
Adapun, Perwakilan TPD Jabar Ganjar-Mahfud, Arfan Fadillah, mengaku puas dengan penampilan Ganjar Pranowo saat berdebat melawan Capres Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Kita Komitmen Terus Mendukung Kemerdekaan Palestina
"Pak Ganjar menjawab setiap pertanyaan dengan bijaksana dan tak terpancing dengan statemen-statemen paslon lain," katanya.
Selain itu, Ganjar Pranowo begitu tegas mengenai masalah pertahanan dan keamanan Indonesia yang harus atau wajib diperbaiki. Bahkan, apa yang disampaikan Ganjar lebih dimengerti oleh masyarakat dibandingkan dengan capres lainnya.
"Tentu apa yang disampaikan pak Ganjar dapat dimengerti masyarakat yang menyaksikan debat ini, contohnya ketika pak Ganjar menjelaskan mengenai cyber atau keamanan Indonesia yang harus ada perbaikan, sedangkan Prabowo hanya setuju-setuju saja dengan pak Ganjar," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement